Turki Mencoba Mengacaukan Iran, Ahmad Noroozi: Kami Berhak Membalas!
(last modified Mon, 14 Oct 2024 12:00:53 GMT )
Okt 14, 2024 19:00 Asia/Jakarta
  • Direktur TRT Turki, dan Direktur IRIB World Service
    Direktur TRT Turki, dan Direktur IRIB World Service

Parstoday – Menurut sejumlah politisi Turki, statemen anti-Iran, terbaru Direktur Perusahaan Radio dan Televisi Nasional Turki, TRT, disampaikan untuk membantu Rezim Israel.

Zahid Sobaci, Direktur TRT, Kamis (10/10/2024) dalam acara peresmian Universitas Bursa Uludag, menyerang Republik Islam Iran, secara lisan.
 
Dalam acara ini, Sobaci, menyinggung pengoperasian 14 kanal bahasa asing di TRT, dan dalam pernyataan yang aneh mengatakan, "Hingga akhir tahun ini, kami juga akan mengoperasikan kanal bahasa Farsi, di TRT. Kita harus membuat Iran kecewa, mengganggu, dan mengacaukannya."
 
Terkait hal ini ada beberapa tokoh terkemuka Turki, yang merespons statemen Direktur TRT, Zahid Sobaci tersebut,
 
Umit Ozdag, Ketua Partai Kemenangan, sebuah partai politik nasionalis Turki mengatakan, "Nampaknya Partai Keadilan dan Pembangunan sudah memutuskan untuk bersama Amerika Serikat dan Israel, dalam melawan Iran."
 
Dogu Perincek, Ketua Partai Patriotik Turki dalam hal ini mengatakan, "Hanya pada pendukung AS dan Israel, yang dapat mengeluarkan pernyataan semacam ini. Mengacaukan Iran, akan membuat gembira AS dan Israel. Statemen ini menunjukkan garis kebijakan baru yang diambil."
 
Sehubungan dengan ini, Ehsan Movahedian, analis politik Iran, menjelaskan, "Zahid Sobuci, Direktur TRT dengan lancang berkata, 'Kami akan membuka kanal Bahasa Farsi hingga akhir tahun ini. Kita harus membuat Iran kecewa, mengganggu, dan mengacaukannya', hal yang mengejutkan adalah tidak ada seorang pun yang memprotes saat itu mengapa Turki, harus berusaha mengacaukan Iran, dan apa maksud dari pernyataan yang disampaikan di tengah situasi sensitif Dunia Islam, ketika perhatian harus dipusatkan pada kejahatan-kejahatan Rezim Zionis di Palestina dan Lebanon? Apakah seorang pegawai pemerintah di Turki, bisa mengeluarkan pernyataan ceroboh dan mengancam negara tetangga tanpa koordinasi dan izin dari Presiden Recep Tayyip Erdogan?"
 
Menurut pengakuan sebagian media, langkah yang merupakan provokasi media untuk mempengaruhi Iran itu mirip dengan langkah yang diambil Arab Saudi dan Israel, membuka stasiun televisi anti-Iran, Iran International, terutama karena retorika Direktur TRT akan membawa sejumlah dampak.
 
Ahmad Noroozi, Direktur IRIB World Service, Lembaga Penyiaran Publik Republik Islam Iran, di akun X menulis, "Di saat perhatian kita dipusatkan pada laporan terkait genosida Rezim Zionis di Palestina dan Lebanon, yang dilakukan setiap hari, dan mencegah supaya tidak terganggu statemen-statemen tidak sehat dan tidak bijaksana, maka kami berhak membalas dengan langkah-langkah serupa. Kami di IRIB, berharap para pejabat Turki, mengecam statemen ini secara tepat, dan melakukan transparansi dalam hal ini." (HS)