Fakta Mengejutkan Serangan Hizbullah terhadap Brigade Komando Israel
(last modified 2024-10-15T05:54:40+00:00 )
Okt 15, 2024 12:54 Asia/Jakarta
  • Fakta Mengejutkan Serangan Hizbullah terhadap Brigade Komando Israel

Serangan Hizbullah terhadap brigade komando Israel dapat disebut sebagai operasi Hizbullah yang paling penting dalam perang ini, yang penting dan efektif dalam proses perkembangan perang, terutama karena keberhasilannya menjebol sistem pertahanan mereka.

Tehran, Parstoday- Selama periode ini, banyak pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin militer Israel bahwa Hizbullah telah menjadi organisasi tanpa kepala dan kehilangan kekuatannya setelah kesyahidan Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal dan komandan militer utamanya.

Hal yang perlu direnungkan di sini bahwa sebagian besar rudal jarak menengah dan pendek Hizbullah ditembakkan ke wilayah pendudukan Palestina setelah pembunuhan komandannya, Mohammad Hossein Sarwar, pada September lalu, sehingga semua orang terkejut.

Surat kabar Iran, Vatan Emrooz dalam editorialnya yang ditulis oleh Mohammad Ali Hassania menganalisis serangan mengejutkan Hizbullah Lebanon terhadap pasukan unit komando Golani Israel, yang menunjukkan poin-poin menarik.

Keberhasilan serangan terhadap pangkalan Brigade Golani dan kemampuan Hizbullah menembus pertahanan udara berlapis-lapis terjadi kurang dari sebulan setelah serangan Israel yang tiba-tiba dan intens terhadap Hizbullah yang menyebabkan kesyahidan para pemimpin paling terkemuka mereka.

Apa tujuan utama Israel dalam serangan dan teror tersebut? Strategi terpenting mereka adalah menghancurkan Hizbullah dan melucuti senjatanya, sehingga tidak bisa menyerang wilayah pendudukan dengan rudal dan drone. Hal ini tidak terjadi sama sekali, namun hasilnya justru terbaik dan Hizbullah melancarkan serangan dengan kekuatan yang lebih besar.

Sistem intelijen Hizbullah yang kuat

Selain informasi geografis yang tepat mengenai lokasi pangkalan yang dimaksud, bentuk serangan tersebut menunjukkan bahwa Hizbullah mengetahui rencana pergerakan tentara Israel di pangkalan tersebut dan makanan mereka saat itu. Kasus ini menunjukkan bahwa Hizbullah memiliki mesin perang yang kuat, dan sistem intelijen yang kuat, bahkan mengetahui kapan tentara Israel makan.

Stabilitas garis tembak berkelanjutan Hizbullah

Serangan terbaru pasukan Hizbullah terhadap Israel terjadi sebagai bagian dari serangkaian serangan harian yang membuktikan kemampuan Hizbullah untuk terus mendominasi pertempuran di selatan, meskipun menghadapi banjir serangan Israel, dari serangan artileri hingga upaya serangan darat yang melibatkan empat divisi Israel. Hizbullah terus menembakkan antara 100 dan 200 roket per hari ke lokasi, pangkalan, dan pemukiman militer, yang menunjukkan bahwa Hizbullah tidak akan pernah menyerah!

Gagal dalam persamaan teror Israel

Di sisi lain, pernyataan resmi Hizbullah terus menunjukkan bahwa mereka akan menggusur lebih banyak pemukim dari Israel utara dan kembalinya mereka hanya mungkin terjadi jika ada gencatan senjata di Lebanon dan Gaza. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan teror belum mampu mengubah persamaan militer dan keamanan.

Kemampuan Pasukan Hizbullah dalam serangan khusus dan memiliki senjata yang tidak diketahui

Serangan ini bisa disebut sebagai operasi Hizbullah yang paling penting dan efektif dalam proses perkembangan perang, terutama karena berhasil menembus sistem pertahanan Israel.

Selain itu, tingginya jumlah korban luka dan tewas dalam suatu operasi yang terjadi dalam serangan tiga pekan perang ini yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut beberapa media Ibrani dan Al-Jazeera, drone canggih yang khas digunakan untuk pertama kalinya. Sementara jenis drone yang digunakan belum jelas untuk dianalisis pakar militer Israel.

Kemampuan Hizbullah dalam mengelola guncangan

Serangan ini membuat Hizbullah menunjukkan kekuatannya dalam mengelola krisis. Pada saat yang sama, hal ini membuat Israel terperosok ke dalam keterkejutan atas serangan tersebut. Tel Aviv yang tenggelam dalam kebanggaan atas operasi pembunuhannya, terutama pembunuhan Sayid Nasrullah, dikejutkan dalam dua tahap.

Tahap pertama, dalam serangan darat ke Lebanon yang menghadapi masalah dan tidak dapat mencapai tujuannya dalam beberapa tahap karena hambatan pegunungan di selatan, dan mengalami guncangan.

Kejutan tahap kedua adalah operasi drone Hizbullah yang mengejutkan Israel. Operasi ini lebih memberikan beban psikologis dibandingkan beban militer bagi Israel yang menghancurkan impian luhur mereka untuk menduduki Lebanon selatan.(PH)

Tags