Apa yang Anda Ketahui Tentang Arbain, Pertemuan Damai Terbesar di Dunia?
https://parstoday.ir/id/news/world-i175640
Pars Today - Di dunia yang sebagian besar beritanya adalah tentang ketegangan dan perang, ada sebuah acara yang mempertemukan jutaan orang dari seluruh dunia setiap tahun, bukan untuk protes, bukan untuk pamer kekuasaan, melainkan untuk mengenang sebuah hakikat kemanusiaan: perlawanan terhadap penindasan. Acara ini disebut "Arbain".
(last modified 2025-08-14T08:37:53+00:00 )
Aug 14, 2025 12:30 Asia/Jakarta
  • Arbain
    Arbain

Pars Today - Di dunia yang sebagian besar beritanya adalah tentang ketegangan dan perang, ada sebuah acara yang mempertemukan jutaan orang dari seluruh dunia setiap tahun, bukan untuk protes, bukan untuk pamer kekuasaan, melainkan untuk mengenang sebuah hakikat kemanusiaan: perlawanan terhadap penindasan. Acara ini disebut "Arbain".

Ketika banyak acara keagamaan di dunia dirayakan dengan ritual-ritual khusus, Arbain, dengan kesederhanaan, empati, dan pengorbanannya, menghadirkan wajah spiritualitas yang berbeda. Acara ini merupakan kesempatan bukan hanya bagi para pengikut Ahlul Bait as, tetapi juga bagi setiap manusia yang merdeka, untuk merenungkan konsep keadilan dan kebenaran.

Dalam artikel Pars Today ini, kita akan membahas pertemuan besar bernama Arbain.

Apa arti Arbain?

Arbain secara harfiah berarti "empat puluh" dan dalam terminologi Islam, Arbain merujuk pada hari keempat puluh setelah kesyahidan Imam Husein as, cucu Nabi Muhammad Saw, dalam peristiwa Karbala.

Hari ini jatuh pada tanggal 20 Safar dalam kalender Qamariah dan bagi pengikut Syiah, Arbain merupakan simbol kesetiaan, duka cita, dan pembaruan perjanjian dengan cita-cita kemanusiaan Imam Husein as. Namun, Arbain bukan sekadar perayaan keagamaan. Arbain secara bertahap telah menjadi pawai damai terbesar di dunia, di mana lebih dari 20 juta orang dari berbagai negara, bahasa, ras, dan agama berbaris menuju kota Karbala di Irak untuk mencapai makam Imam Husein as.

Bainal Haramain

Peristiwa Karbala

Untuk memahami Arbain, seseorang harus memahami peristiwa Karbala. Pada tahun 680 M, Imam Husein as bersama keluarga dan sahabatnya menentang pemerintahan Umayyah yang korup dan represif. Beliau menolak untuk bersumpah setia kepada Yazid, khalifah saat itu, dan akibatnya, ia dikepung di padang pasir Karbala. Pada hari Asyura, beliau dan 72 sahabatnya, termasuk putranya yang berusia enam bulan, gugur syahid.

Peristiwa ini merupakan simbol perlawanan terhadap penindasan, kesetiaan pada kebenaran, dan pengorbanan demi nilai-nilai kemanusiaan, tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi setiap manusia yang merdeka. Karena alasan ini, Arbain bukan hanya sebuah acara keagamaan, tetapi juga sebuah pernyataan moral dan kemanusiaan.

Pawai Akbar Arbain

Pawai Arbain

Bayangkan jutaan orang, dari Irak dan negara-negara lain, berjalan bermil-mil untuk mencapai Karbala. Beberapa dari Najaf, kota suci lainnya di Irak, menempuh perjalanan 80 kilometer ke Karbala dalam tiga hari. Di sepanjang jalan, ribuan maukib (posko) didirikan oleh penduduk setempat, menawarkan makanan, air, tempat istirahat, perawatan medis, dan bahkan pijat gratis. Semuanya dilakukan dengan cinta dan tanpa pamrih.

Pawai ini merupakan pengalaman mendalam tentang empati, pengorbanan, dan persatuan manusia. Para peserta, tanpa memandang kebangsaan, agama, atau bahasa, berjalan berdampingan, berdoa, makan bersama, dan meneteskan air mata untuk mengenang syuhada Karbala. Bagi banyak orang, perjalanan ini bukan sekadar ziarah, melainkan pembaruan spiritual.

Bainal Haramain

Arbain dan dialog antarbudaya

Dalam beberapa tahun terakhir, acara Arbain telah menarik perhatian media internasional. Jaringan media seperti BBC, CNN, dan Al Jazeera telah meliput acara tersebut, dan menyebutnya sebagai "pertemuan manusia terbesar di dunia".

Tidak seperti acara keagamaan lain yang seringkali diadakan dalam suasana tertentu, Arbain menyediakan ruang terbuka untuk dialog antarbudaya. Umat non-Muslim juga hadir dalam acara ini. Beberapa di antaranya adalah peneliti, jurnalis, atau aktivis sosial yang datang untuk mengamati fenomena unik ini. Banyak dari mereka yang takjub dengan tingkat keramahan, ketertiban, dan spiritualitas yang terasa dalam suasana tersebut.

Non-Muslim hadir dalam acara Arbain

Pesan Global Arbain

Jika kita merangkum pesan Arbain dalam satu kalimat, mungkin begini, Kemanusiaan, melampaui batas dan agama, menentang penindasan.

Imam Husein as berjuang di Karbala, bukan demi kekuasaan, melainkan demi kebenaran. Beliau rela mengorbankan nyawanya dan nyawa orang-orang yang dicintainya untuk menunjukkan bahwa diam dalam menghadapi penindasan adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Arbain adalah pengingat akan pesan ini.

Jutaan orang, berjalan kaki, dengan hati penuh cinta dan air mata, berbaris menuju Karbala untuk mengatakan, Kami bersama kaum tertindas, kami bersama kebenaran.(sl)