Apakah Aliansi Iran, Cina dan Rusia Jadi Mimpi Buruk bagi Barat?
Sep 04, 2025 18:26 Asia/Jakarta
Pars Today – Uni Eropa, merasa terancam atas aliansi Republik Islam Iran, Cina dan Rusia, bersamaan dengan digelarnya KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai, SCO baru-baru ini.
KTT SCO, yang dihadiri 31 pemimpin negara anggota, digelar 31 Agustus hingga 1 September 2025 di kota Tianjin, Cina. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, Rabu (3/9/2025) merilis statemen yang menentang KTT SCO, dan aliansi Iran, Cina serta Rusia.
Dalam sebuah jumpa pers Komisi Eropa, Kaja Kallas, menyinggung kehadiran para pejabat tinggi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai, SCO, di Cina.
Ia mengklaim, ketika Presiden Cina, berdiri di sisi Presiden Rusia, Iran, dan Korea Utara, ini bukan sekadar foto anti-Barat semata, tapi sebuah tantangan langsung terhadap sistem global yang berlandaskan aturan.
Kallas juga mengaku bahwa kebersamaan ini bukan simbolik tapi bagian dari upaya “para pemimpin otoriter untuk menciptakan sebuah tatanan dunia baru”.
Sehubungan dengan KTT SCO di Tianjin, Cina, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, mengatakan bahwa ini adalah realitas-realitas yang harus dihadapi oleh Eropa.
Sikap pejabat Eropa terhadap aliansi Iran, Cina dan Rusia ini muncul di saat para pengamat politik meyakini bahwa aliansi segitiga Tehran, Beijing dan Moskow, meski merupakan ancaman serius bagi hegemoni negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat, namun dapat menciptakan perubahan mendasar dan positif bagi tatanan dunia dan perimbangan kekuatan.
Para pengamat politik juga menganggap KTT SCO bukan sekadar pertemuan biasa, dan mereka percaya pertemuan ini adalah sebuah pernyataan strategis, sebuah adegan dari aliansi kekuatan-kekuatan yang sedang mengubah aturan main dunia.
Kebersamaan Presiden Iran, Cina, Rusia, dan Korea Utara, di KTT SCO, menunjukkan bahwa konstelasi dunia sedang melewati sebuah sistem unipolar menuju ke arah sistem multipolar dengan poros timur. Sebuah tatanan yang di dalamnya, Iran, juga mendefinisikan peran aktif bagi dirinya.
Sehubungan dengan ini, Rohullah Nejabat, Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Iran dan Cina, menyinggung pernyataan bersama KTT SCO dan mengatakan, pernyataan ini adalah titik balik dalam diplomasi regional.
Ia menambahkan, SCO menganggap sanksi-sanksi terhadap Iran, tidak adil, dan mengutuk serangan militer Rezim Zionis ke Iran. Sikap ini menunjukkan bahwa Iran, tidak sendirian di arena internasional, dan negara-negara seperti Cina, Rusia, dan anggota SCO lain, menganggap Iran, sebagai bagian dari tatanan dunia baru.
Terkait klaim Uni Eropa bahwa aliansi Cina, Rusia, dan Iran akan menciptakan tatanan dunia baru otoriter, kita perlu mengutip statemen Menlu Rusia Sergei Lavrov, di KTT SCO. Ia mengatakan, “Barat, dengan melakukan tindakan pemerasan langsung, berusaha mencegah terbentuknya dunia multipolar.” (HS)
Tags