Hasil Surveri Terbaru; Ketika Mahasiswa Eropa Terpapar Gangguan Mental
https://parstoday.ir/id/news/world-i177330-hasil_surveri_terbaru_ketika_mahasiswa_eropa_terpapar_gangguan_mental
Pars Today - Situs European Nightline telah memperingatkan adanya krisis kesehatan mental di kalangan mahasiswa Eropa.
(last modified 2025-10-15T09:31:55+00:00 )
Sep 24, 2025 13:17 Asia/Jakarta
  • Gangguan mental di kalangan mahasiswa Eropa
    Gangguan mental di kalangan mahasiswa Eropa

Pars Today - Situs European Nightline telah memperingatkan adanya krisis kesehatan mental di kalangan mahasiswa Eropa.

Para psikolog, yang menyebutkan peningkatan kasus krisis kesehatan mental di kalangan mahasiswa Eropa, meyakini bahwa penyebab utama krisis ini adalah tekanan prestasi akademik, masalah keuangan, dan meningkatnya perasaan kesepian dan keterisolasian.

Menurut laporan Pars Today mengutip situs web Quds Online, sebuah laporan baru dari European Nightline, yang diterbitkan tahun 2025, menggambarkan situasi kesehatan mental mahasiswa di benua Eropa dengan cara yang aneh.

Laporan yang didasarkan pada analisis lebih dari 15.000 panggilan telepon dan obrolan daring dengan relawan terlatih pada tahun akademik 2023-2024 di Austria, Prancis, Jerman, Irlandia, dan Inggris menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental meningkat di kalangan mahasiswa.

Berlawanan dengan laporan sebelumnya yang memperkirakan 40% mahasiswa Uni Eropa mengalami masalah kesejahteraan atau kesehatan mental, data baru menunjukkan bahwa krisis ini semakin parah, dengan sekitar 20% mahasiswa di Eropa menghadapi gangguan mental.

Temuan menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan merupakan masalah yang paling umum, dengan prevalensi 71%. Disusul oleh gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) sebesar 25%, gangguan makan sebesar 20%, gangguan kepribadian sebesar 11%, dan penggunaan zat adiktif sebesar 8%.

Dengan demikian, sebagian besar gangguan mental di Uni Eropa muncul sebelum usia 25 tahun, dan setengahnya muncul pada usia 14 tahun.

Peningkatan masalah-masalah ini sangat mencolok. Misalnya, di Irlandia, tingkat depresi berat di kalangan remaja berusia 18-25 tahun meningkat dari 14% pada tahun 2012 menjadi 21% pada tahun 2019.

Prancis berada dalam posisi yang lebih buruk. Pikiran untuk bunuh diri di kalangan remaja berusia 18-24 tahun di negara ini meningkat sebesar 218% antara tahun 2014 dan 2021, dari 3,3% menjadi 7,2%.

Dalam analisis panggilan telepon dari European Nightline, 10,28% panggilan telepon di Eropa tentang bunuh diri, tetapi di Prancis angka ini meningkat menjadi 16,20%, 1,57 kali lipat rata-rata Eropa. Prancis juga memiliki tingkat panggilan telepon tertinggi tentang kesepian dan kesendirian (16%), ketidakamanan dan masalah perumahan (10%), serta kekerasan fisik dan psikologis (4%).

Prancis memiliki tingkat panggilan telepon tertinggi kedua terkait kekerasan seksual di kalangan pelajar, setelah Inggris. Kelompok rentan seperti pelajar dari etnis, ekonomi kurang mampu, atau disabilitas berada pada risiko yang lebih tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 12 miliar hari kerja hilang secara global setiap tahun akibat depresi dan kecemasan, setara dengan kerugian sekitar $1 triliun dalam bentuk hilangnya produktivitas. Pada tingkat pelajar, krisis ini tidak hanya mengganggu perkembangan pribadi kaum muda, tetapi juga membebani layanan kesehatan mental dan sistem pendidikan.(sl)