Mengapa Trump tidak akan Memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian?
https://parstoday.ir/id/news/world-i177402-mengapa_trump_tidak_akan_memenangkan_hadiah_nobel_perdamaian
Pars Today – Menurut pakar nobel, Presiden AS, Donald Trump, meski sangat tertarik, tapi tidak akan mendapat hadiah nobel perdamaian tahun ini.
(last modified 2025-09-26T11:13:38+00:00 )
Sep 26, 2025 18:12 Asia/Jakarta
  • Donald Trump
    Donald Trump

Pars Today – Menurut pakar nobel, Presiden AS, Donald Trump, meski sangat tertarik, tapi tidak akan mendapat hadiah nobel perdamaian tahun ini.

Menurut laporan Pars Today, Reuters Rabu (24/9/2025) mengutip ahli Nobel melaporkan bahwa Donald Trump, presiden AS tengah merusak sistem internasional yang dihargai oleh Komite Hadiah Nobel dan oleh karena itu tidak memiliki peluang untuk memenangkan hadiah perdamaian tahun ini. Menurut para ahli ini, upaya propaganda dan lobi Trump juga kemungkinan akan menjadi bumerang, karena, menurut salah satu anggota Komite Hadiah Nobel, mereka lebih suka bertindak independen dan tanpa pengaruh tekanan eksternal.

 

Berdasarkan laporan ini, Komite Hadiah Nobel yang beranggotakan lima orang, ketimbang Trump, kemungkinan akan menyoroti sebuah organisasi kemanusiaan yang bekerja dalam situasi yang lebih sulit akibat pemotongan bantuan AS di bawah pemerintahan Trump. Penghargaan tersebut, yang akan diumumkan pada 10 Oktober, dapat diberikan kepada organisasi-organisasi seperti Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, UNICEF, Palang Merah, Dokter Lintas Batas, atau kelompok akar rumput seperti Ruang Tanggap Darurat Sudan.

 

Asle Sveen, pakar sejarah Hadiah Nobel, yakin Trump tidak berpeluang memenangkannya, dengan alasan dukungannya terhadap Israel dalam perang Gaza. Nina Graeger, direktur Institut Penelitian Perdamaian Oslo, mengatakan: "Trump telah menarik AS keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Perjanjian Paris tentang perubahan iklim, dan telah memulai perang dagang melawan teman dan sekutu lama." Ia menambahkan: "Dia bukanlah sosok yang terlintas dalam pikiran kita ketika kita membayangkan seorang presiden yang cinta damai atau seseorang yang sungguh-sungguh tertarik untuk mempromosikan perdamaian."  (MF)