Mengapa Kolombia Mengubah Kebijakan Pengadaan Senjatanya?
Pars Today – Setelah memutuskan untuk menghentikan impor senjata dari rezim Zionis Israel, pemerintah Kolombia untuk pertama kalinya memamerkan senjata serbu rancangan dan produksi dalam negeri.
Menurut laporan Pars Today, Kolombia memamerkan senjata serbu pertama produksi dalam negeri. Senjata ini rencananya akan menggantikan senjata "Galil" bikinan rezim Zioins, senjata yang dirakit di Kolombia sejak dekade 1990-an.
Sebelumnya, Kolombia merupakan salah satu importir senjata terbesar di Amerika Latin, yang sebagian besar kebutuhan militernya berasal dari Israel dan Amerika Serikat. Khususnya, senjata "Galil", yang telah dirakit di Kolombia sejak tahun 1990-an, memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan militer dalam memerangi kelompok pemberontak dan kartel narkoba. Namun, setelah kritik keras terhadap kebijakan rezim Zionis, terutama dalam perang Gaza dan pembantaian warga Palestina, oleh Presiden Kolombia yang berhaluan kiri, Gustavo Petro, pembelian senjata dari Israel dan Amerika Serikat dihentikan, dan pemerintah Kolombia memutuskan untuk bergerak menuju swasembada produksi senjata.
Petro seraya mengumumkan bahwa militer harus memenuhi sumber dayanya sendiri untuk menjamin senjata supaya mampu memperkuat kedaulatan nasional, memutuskan bahwa ia akan mengejar jalan baru di kebijakan pertahanan Kolombia.
Kini, senjata baru yang diperkenalkan Kolombia ini 15 persen lebih ringan dan 25 persen lebih murah daripada senjata Galil. Keunggulan ini tidak hanya akan membantu mengurangi biaya, tetapi juga memungkinkan produksi massal senjata-senjata ini di dalam negeri. Karena senjata-senjata ini dirancang khusus untuk kebutuhan geografis Kolombia, penggunaan dan perawatannya akan jauh lebih mudah bagi tentara Kolombia.
Produksi senjata dalam negeri juga dapat memberikan banyak peluang bagi perekonomian Kolombia. Membangun lini produksi senjata dalam negeri membutuhkan pembangunan infrastruktur industri, yang pada gilirannya dapat menyediakan lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat. Langkah ini juga memberikan peluang transfer teknologi di dalam negeri, yang dapat membantu industri lain yang terkait dengan teknologi baru untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu, di saat banyak negara menghadapi kesulitan ekonomi akibat kebijakan internasional, produksi senjata dalam negeri dapat membantu Kolombia mengurangi tekanan eksternal dan ketergantungannya pada impor.
Langkah ini, selain motivasi politik, akan berdampak signifikan terhadap perekonomian domestik Kolombia. Keberhasilan ini bahkan akan mendorong kebijakan ini menyebar ke sektor-sektor ekonomi lainnya dan membebaskan negara dari ketergantungan impor dari negara-negara Barat. Investasi di sektor militer juga akan mendorong perluasan infrastruktur produksi, teknologi, dan pelatihan khusus di bidang ini. Sebagaimana yang terjadi saat ini, perusahaan-perusahaan pertahanan domestik Kolombia, bekerja sama dengan lembaga-lembaga teknis dan militer, telah merancang senjata baru dan berencana memproduksi 400.000 senjata ini dalam lima tahun ke depan.
Perkembangan ini juga akan memperkuat posisi Kolombia di kawasan Amerika Latin, dan bahkan di tingkat internasional, khususnya Kolombia dapat menstransfer pengalaman gemilangnya dalam produksi senjata nasional ke negara berkembang lainnya.
Meski demikian, meski langkah Kolombia ini dapat disebut sebagai titik balik dalam kebijakan pertahanan dan ekonomi negara ini, tapi negara ini tetap menghadapi berbagai tanttangan di bidang sumber finansial dan teknologi yang dapat diselesaikan melalui peningkatan interaksi dan kerja sama regional.
Sepertinya gerakan Kolombia ke arah swasembada produksi senjata sebuah teladan yang patut diperhatikan oleh seluruh negara Amerika Latin. Tren ini mungkin akan berujung pada perluasan kerja sama pertahanan dan teknologi antara negara-negara kawasan, dan mendorong pengokohan posisi negara-negara tersebut dalam menghadapi ancaman asing, serta tekanan global. Pada akhirnya, prospek transformasi ini selain berdampak pada politik, juga dapat meningkatkan kekuatan ekonomi dan militer Kolombia, serta negara-negara Amerika Latin lainnya. (MF)