Sensor BBC: Ketika Suara Anak Gaza Dibungkam
https://parstoday.ir/id/news/world-i178490-sensor_bbc_ketika_suara_anak_gaza_dibungkam
Pars Today - Lembaga pengawas media Inggris telah mengeluarkan keputusan untuk menghapus film dokumenter "Gaza" dengan dalih tidak mengungkapkan hubungan keluarga narator, yang memicu gelombang kritik tentang pembatasan kebebasan berekspresi di media negara ini.
(last modified 2025-10-18T05:14:46+00:00 )
Okt 18, 2025 12:13 Asia/Jakarta
  • BBC
    BBC

Pars Today - Lembaga pengawas media Inggris telah mengeluarkan keputusan untuk menghapus film dokumenter "Gaza" dengan dalih tidak mengungkapkan hubungan keluarga narator, yang memicu gelombang kritik tentang pembatasan kebebasan berekspresi di media negara ini.

Ofcom, lembaga pengawas media Inggris, telah menyatakan film dokumenter "Gaza: How to Survive in a Warzone" melanggar aturan penyiaran karena tidak mengungkapkan hubungan keluarga narator berusia 13 tahun dengan seorang pejabat pemerintah Hamas. Lembaga ini telah memerintahkan BBC untuk membacakan hasil investigasi ini di jaringannya.

Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, film dokumenter yang ditayangkan musim dingin lalu tersebut menceritakan kehidupan sehari-hari di bawah bayang-bayang pengeboman melalui mata seorang anak Palestina. Namun, hanya beberapa hari setelah ditayangkan, film itu dihapus dari situs web BBC dengan dalih "ambiguitas dalam identitas keluarga narator".

Meskipun penilaian internal BBC telah mengonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda hubungan keluarga ini memengaruhi konten dokumenter, para manajer senior jaringan tersebut memutuskan untuk menghapus film tersebut sepenuhnya.

Para kritikus mengatakan BBC dan Ofcom telah menyerah pada tekanan politik alih-alih membela kisah kemanusiaan seorang anak. Langkah ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di mana narasi Palestina dikesampingkan dari media arus utama di Inggris.

Sementara itu, penelitian independen dan kelompok masyarakat sipil telah memperingatkan adanya bias yang mendalam dalam liputan perang Gaza, dengan studi yang menunjukkan bahwa kata-kata seperti "kejahatan" dan "pembantaian" digunakan secara tidak proporsional untuk menggambarkan tindakan Palestina.

Puluhan mantan jurnalis BBC telah berbicara tentang "iklim editorial yang menyesakkan" di mana setiap pelaporan lapangan yang berfokus pada korban manusia di Gaza disambut dengan sensitivitas yang meningkat.

Putusan Ofcom tidak hanya menantang satu film dokumenter tetapi juga konsep "kebebasan berekspresi" di Inggris. Ketika kisah kemanusiaan seorang anak yang dilanda perang dihilangkan dari media publik alih-alih dibuat jelas, muncul pertanyaan, suara siapa yang berhak didengar di negara yang menganggap dirinya sebagai tempat lahirnya demokrasi?(sl)