Emas Hitam Venezuela: Motif Tersembunyi di Balik Tekanan Washington terhadap Caracas
https://parstoday.ir/id/news/world-i178900-emas_hitam_venezuela_motif_tersembunyi_di_balik_tekanan_washington_terhadap_caracas
keberadaan cadangan minyak terbesar di dunia di Venezuela menjadi motivasi utama Donald Trump untuk melakukan langkah-langkah militer terhadap negara tersebut.
(last modified 2025-10-25T03:51:17+00:00 )
Okt 25, 2025 10:47 Asia/Jakarta
  • Emas Hitam Venezuela: Motif Tersembunyi di Balik Tekanan Washington terhadap Caracas

keberadaan cadangan minyak terbesar di dunia di Venezuela menjadi motivasi utama Donald Trump untuk melakukan langkah-langkah militer terhadap negara tersebut.

Venezuela, dengan lebih dari 310 miliar barel cadangan minyak terbukti, menempati posisi pertama di dunia—melampaui Arab Saudi dan Kanada. Emas hitam inilah yang kini menjadi alasan bagi Trump untuk “memukul dua burung dengan satu batu”: menggulingkan Nicolás Maduro, salah satu penentang utama Amerika Serikat di kawasan, sekaligus memastikan akses langsung Washington terhadap sumber energi strategis melalui pemerintahan yang pro-AS.

Menurut laporan Pars Today yang dikutip dari Fars, Trump selama ini selalu membenarkan operasi militernya terhadap kapal-kapal Venezuela dengan dalih “perang melawan narkotika.”Tuntutan Amerika: Maduro Harus MundurPermusuhan Donald Trump terhadap Maduro bukanlah hal baru. Dalam masa jabatan pertamanya, ia meluncurkan kampanye “tekanan maksimum” untuk menggulingkan pemerintahan sosialis Caracas.

Maduro, yang menggantikan Hugo Chávez setelah wafatnya pada tahun 2013, dikenal luas dengan pandangan anti-Amerika. Kini, Marco Rubio, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan arsitek utama kebijakan Washington terhadap Venezuela, secara terbuka menyerukan perubahan politik besar-besaran di negara itu dengan dukungan tokoh oposisi seperti María Corina Machado, peraih Hadiah Nobel Perdamaian dan penentang keras Maduro.

Machado menuduh adanya kecurangan dalam pemilu presiden 2024 dan meminta Amerika serta sekutunya memaksa Maduro turun dari kekuasaan. Bagi Washington, penggulingan Maduro berarti terbukanya akses politik dan ekonomi untuk mengendalikan kebijakan energi Caracas.Konsentrasi Militer AS di Laut KaribiaSaat ini, Amerika Serikat telah menempatkan sekitar 8% dari seluruh armada globalnya di Laut Karibia.

Sejak Agustus, Washington telah mengirimkan: kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35B, drone MQ-9 Reaper, kelompok amfibi tempur beranggotakan 4.500 prajurit (termasuk 2.200 marinir), kapal selam bertenaga nuklir, serta kapal pendukung operasi khusus.

Dalam beberapa pekan terakhir, militer AS juga melakukan latihan udara intensif, termasuk operasi helikopter di dekat pantai Venezuela dan penerbangan tiga pesawat pembom strategis B-52 di kawasan tersebut. Awal bulan ini, Trump memerintahkan Richard Grenell, utusan khususnya untuk Venezuela, menghentikan seluruh hubungan diplomatik dengan Caracas.

Laporan media mengungkap bahwa pemerintahan AS telah memberi izin kepada CIA untuk menjalankan operasi rahasia, termasuk operasi bersenjata di Venezuela—sebuah klaim yang kemudian dibenarkan langsung oleh Trump. Amerika juga telah menyerang kapal-kapal Venezuela dalam beberapa kesempatan, dengan alasan pemberantasan narkotika, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di pihak Venezuela.AS Menolak Tawaran Damai dari CaracasSejumlah media melaporkan upaya pencegahan perang oleh Venezuela melalui tawaran perdagangan dan diplomasi kepada Washington, namun semua proposal tersebut ditolak.

Menurut para pengamat, tujuan utama AS bukan sekadar negosiasi, melainkan menggulingkan Maduro sepenuhnya agar dapat menguasai Venezuela secara politik dan ekonomi.Namun, penggulingan Maduro membawa risiko tinggi. Kelompok-kelompok pendukungnya telah berakar kuat di berbagai lembaga pemerintahan, dan pembersihan birokrasi oleh penguasa baru akan sangat sulit. Selain itu, militer Venezuela mungkin menolak mengakui pemerintahan pengganti.Para analis juga memperingatkan bahwa risiko kekerasan pasca-Maduro sangat tinggi. Kelompok bersenjata di perkotaan dan pedesaan, termasuk kelompok pemberontak Kolombia seperti ELN, bisa memanfaatkan kekosongan kekuasaan.

Ditambah lagi, jumlah senjata ilegal yang mencapai sekitar 6 juta unit dapat memperparah kekacauan domestik.CNN sebelumnya mengutip sumber di Washington yang menyatakan bahwa AS bermaksud menekan Maduro dengan ancaman militer, termasuk serangan terhadap kapal-kapal Venezuela, agar ia “mengundurkan diri secara sukarela.” Sumber tersebut menegaskan: “Maduro harus membaca tanda-tandanya — dan tahu kapan waktunya untuk pergi.”(PH)