Apakah Trump Memandang Eropa sebagai Musuh?
https://parstoday.ir/id/news/world-i182168-apakah_trump_memandang_eropa_sebagai_musuh
Pars Today – Seorang pengamat senior The Guardian seraya merilis catatan memperingatkan bahwa kebijakan luar negeri Donald Trump terhadap sekutu tradisional Amerika di Eropa lebih dari sekedar ketidakpedulian, dan mengarah ke sebuah "perseteruan aktif" dan terprogram untuk mengguncang kebijakan benua ini.
(last modified 2025-12-13T13:29:51+00:00 )
Des 13, 2025 20:24 Asia/Jakarta
  • Apakah Trump Memandang Eropa sebagai Musuh?

Pars Today – Seorang pengamat senior The Guardian seraya merilis catatan memperingatkan bahwa kebijakan luar negeri Donald Trump terhadap sekutu tradisional Amerika di Eropa lebih dari sekedar ketidakpedulian, dan mengarah ke sebuah "perseteruan aktif" dan terprogram untuk mengguncang kebijakan benua ini.

Menurut laporan Pars Today, Jonathan Freedland, analis dari The Guardian, memperingatkan bahwa para pemimpin Eropa harus menghadapi kenyataan bahwa Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, tidak lagi sekadar bersikap acuh terhadap benua ini, melainkan telah mengambil pendekatan yang bermusuhan terhadapnya. Gedung Putih, kali ini di bawah kepemimpinan Trump, ingin menerapkan kembali kebijakan lama Washington mengenai 'perubahan rezim' dan penggulingan di Eropa.

 

Jonathan Freedland, dengan merujuk pada dokumen strategis terbaru Gedung Putih dan pernyataan Donald Trump, mengatakan bahwa pendekatan baru Washington tidak lagi berfokus pada para pesaing tradisional seperti Tiongkok dan Rusia, melainkan diarahkan kepada Eropa sebagai sebuah 'musuh budaya dan peradaban' yang harus 'diperbaiki' melalui dukungan terhadap partai-partai sayap kanan ekstrem.

 

Dalam analisisnya untuk The Guardian, Freedland menekankan bahwa fokus utama dokumen sekitar 30 halaman berjudul 'Strategi Keamanan Nasional' pemerintahan Trump bukanlah ancaman geopolitik klasik, melainkan peringatan terhadap 'perkembangan internal' di Eropa. Dokumen tersebut, dengan bahasa yang tajam, menyebut 'resesi ekonomi', 'sensor', 'penurunan angka kelahiran', dan khususnya peran 'imigran' sebagai faktor-faktor yang membentuk 'prospek lenyapnya peradaban' bagi Eropa, yang mungkin segera mengarah pada dominasi 'mayoritas non-Eropa' di sejumlah negara benua tersebut.

 

Analis dari majalah Inggris tersebut memperingatkan para pemimpin Eropa, termasuk Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris, bahwa masa penyangkalan atas kenyataan ini telah berakhir. Menurutnya, sikap merendahkan Donald Trump terhadap Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina, pada awal tahun ini, serta keterusterangan dokumen strategis tersebut, menunjukkan bahwa dalam pandangan Washington yang baru, Eropa bukan lagi sekutu, melainkan telah berubah menjadi sebuah 'musuh'. Pesan analisis The Guardian jelas: Eropa harus mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah pemerintahan Amerika yang secara terbuka berniat mengubah struktur kekuasaan dan nilai-nilai fundamental benua itu melalui instrumen politik dan ideologis. (MF)