Peringatan Bank Sentral Eropa: Hambatan Internal Ancam Daya Saing Uni Eropa
Pars Today – Ketua Bank Sentral Eropa seraya menyampaikan peringatan pedas terkait "tarif buatan sendiri" yang membatasi arus barang dan pelayanan di organisasi ini, menuntut reformasi struktural segera.
Dampak perang Ukraina serta meningkatnya biaya energi dan pertahanan telah sangat membatasi pertumbuhan ekonomi benua ini. Peringatan terbaru menunjukkan adanya hambatan internal dan struktural yang mendalam, yang bahkan sebelum ancaman eksternal, telah melemahkan fondasi daya saing dan pasar tunggal Eropa. Tantangan ini membayangi masa depan industri-industri utama dan stabilitas ekonomi blok tersebut.
Peringatan Lagarde: “Eropa ahli dalam menyakiti dirinya sendiri”
Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa, dalam sebuah wawancara yang berpengaruh, mengkritik adanya “tarif buatan sendiri” di dalam Uni. Dengan pernyataan mengejutkan, ia menegaskan bahwa hambatan internal ini setara dengan penerapan tarif sebesar 110 persen pada sektor jasa dan 60 persen pada barang yang diperdagangkan antarnegara anggota; sebuah tingkat yang ia sebut “menakjubkan.”
Lagarde menekankan bahwa fragmentasi ini, yang sering kali muncul dari regulasi nasional yang melampaui ketentuan Uni, merusak kemampuan daya saing Eropa di tingkat global.
Jerman di Pusat Badai: Resesi, Kebangkrutan, dan Beban Berat Pertahanan
Situasi Jerman sebagai ekonomi terbesar di Eropa memberikan gambaran jelas tentang kedalaman krisis. Berdasarkan laporan lembaga Creditreform, diperkirakan jumlah kebangkrutan perusahaan pada tahun 2025 akan mencapai tingkat tertinggi sejak 2014, yakni sekitar 23.900 kasus. Direktur utama lembaga tersebut memperingatkan: “Ekonomi Jerman sedang kehilangan daya saingnya. Biaya tinggi, birokrasi berlebihan, dan berlanjutnya kelemahan ekonomi menjadi motor pendorong kebangkrutan.”
Tantangan ini semakin diperburuk dengan meningkatnya biaya pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemerintah Berlin merencanakan peningkatan anggaran militer hingga 3,5 persen dari Produk Domestik Bruto (sekitar 162 miliar euro hingga tahun 2029). Hal ini bukan hanya menimbulkan beban finansial besar bagi ekonomi, tetapi juga berarti memindahkan beban tersebut kepada generasi mendatang serta mengurangi sumber daya di sektor-sektor vital lainnya.
Industri Vital dalam Bahaya dan Perang Dagang Teknologi
Bukan hanya sektor manufaktur Eropa yang terancam. Komite Eropa untuk Daerah dalam sebuah laporan memperingatkan bahwa industri baja Eropa menghadapi ancaman serius akibat tingginya biaya energi, persaingan global, dan risiko kebocoran karbon. Komite tersebut menyerukan dukungan segera terhadap teknologi bersih serta penguatan instrumen pertahanan perdagangan.
Di sisi lain, pendekatan regulatif Uni Eropa terhadap raksasa teknologi Amerika juga telah menjadi bidang yang penuh ketegangan. Pendapatan Uni Eropa dari denda terhadap perusahaan seperti Apple dan Meta pada tahun 2024 (3,8 miliar euro) bahkan melampaui total pajak penghasilan perusahaan internet Eropa yang terdaftar di bursa. Tren ini oleh sebagian pengkritik dianggap sebagai “serangan non-tarif” terhadap para pesaing Amerika.
Kebutuhan Reformasi Internal di Tengah Ancaman Eksternal
Peringatan dari Presiden Bank Sentral Eropa serta data mengkhawatirkan dari Jerman dan sektor lain menyoroti sebuah kenyataan penting: Uni Eropa, sementara bergulat dengan ancaman geopolitik dan persaingan global yang ketat, masih terjebak dalam hambatan birokrasi dan struktural internalnya sendiri. Pasar tunggal, yang dahulu menjadi fondasi kekuatan ekonomi Eropa, kini dilemahkan oleh “tarif buatan sendiri.”
Masa depan daya saing benua ini tidak hanya bergantung pada investasi dalam energi bersih dan teknologi baru, tetapi juga pada kemauan politik untuk meruntuhkan tembok internal, mengurangi birokrasi, dan menciptakan lingkungan bisnis yang benar-benar terpadu. Tanpa reformasi tersebut, ketahanan Eropa terhadap guncangan di masa depan akan tetap sangat rentan. (MF)