Eropa: Soal JCPOA, Trump tidak bisa Nuntut Konsesi Baru dari Iran
(last modified Thu, 15 Dec 2016 07:14:49 GMT )
Des 15, 2016 14:14 Asia/Jakarta
  • Eropa: Soal JCPOA, Trump tidak bisa Nuntut Konsesi Baru dari Iran

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini menyebut Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) sebagai sebuah perjanjian internasional.

Dalam wawancaranya dengan The Wall Street Journal, Rabu (14/12/2016), Mogherini mengatakan bahwa harapan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk menuntut konsesi baru dari Iran soal perjanjian nuklir secara praktis tidak akan tercapai.

"JCPOA adalah perjanjian internasional dalam kerangka PBB dan tidak ada cara untuk membahas kembali perjanjian ini secara bilateral," tegasnya.

Ketika ditanya apakah perjanjian tersebut bisa bertahan, Mogherini mengatakan, "Ya, saya pikir ini akan menguntungkan Amerika jika kesepakatan terus dilaksanakan."

"Presiden Trump tampaknya akan menentukan pilihannya atas dasar kepentingan Amerika," tambahnya.

Mogherini memperingatkan bahwa salah satu dampak meninggalkan perjanjian nuklir oleh AS adalah mereka akan berhadapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang membantu mengamankan kesepakatan ini.

Menurutnya, pendekatan seperti itu tentu bertentangan dengan klaim Trump yang ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia.

"Iran bukan satu-satunya masalah, tapi AS mungkin akan berhadap-hadapan dengan Rusia dan Eropa jika pemerintahan baru ingin bergerak sendiri," tandas petinggi Eropa ini.

Pada kesempatan itu, Mogherini juga memaparkan prospek kerjasama antara Eropa-Amerika di tengah kekhawatiran para pejabat negara-negara Eropa terhadap dampak kebijakan Trump bagi hubungan bersama.

"Ada banyak ruang kolektif untuk mempererat kerjasama antara Eropa dan Amerika, termasuk menangani krisis serta memerangi terorisme dan sindikat penyelundup pengungsi," tandasnya.

Ketertarikan bersama ini, jelasnya, akan mendorong pemerintahan baru AS untuk bekerjasama lebih dekat dengan negara-negara Eropa, termasuk masalah pelaksanaan penuh perjanjian nuklir Iran. (RM)

Tags