Keseriusan AS Pindahkan Kedubesnya ke Al Quds
https://parstoday.ir/id/news/world-i35094-keseriusan_as_pindahkan_kedubesnya_ke_al_quds
Pemerintah Amerika Serikat kembali menegaskan dukungan membabi buta dan tanpa syaratnya kepada rezim Zionis Israel.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Mar 27, 2017 15:06 Asia/Jakarta
  • Mike Pence
    Mike Pence

Pemerintah Amerika Serikat kembali menegaskan dukungan membabi buta dan tanpa syaratnya kepada rezim Zionis Israel.

Mike Pence, Wakil Presiden Amerika dalam pidatonya di hadapan Komite Urusan Publik Amerika-Israel, AIPAC mengatakan, jika dunia tidak memiliki apa-apa lagi, maka hal ini akan diketahui bahwa Amerika berdiri di sisi Israel. Di hadapan anggota lobi Zionis paling berpengaruh di Amerika itu, Pence kembali menyampaikan ide pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis.

Pence mengatakan, Presiden Donald Trump saat ini sedang mengkaji dengan serius pemindahan Kedubes Amerika dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis. Spontan statemen Wakil Presiden Amerika itupun langsung disambut dengan riuh tepuk tangan para peserta pertemuan yang hadir.

Pertemuan tahunan AIPAC di Washington dianggap sebagai peluang bagi para politisi Amerika dan non-Amerika untuk menunjukkan dukungan tanpa syarat mereka atas Zionisme internasional. Dalam pertemuan itu, orang-orang yang diberi kesempatan berpidato, dengan berbagai cara berusaha mengungguli yang lain dalam mengumumkan dukungan atas Israel dan membantu pelanggaran aturan, pembunuhan dan pelanggaran tegas hak asasi manusia.

Statemen-statemen pejabat tinggi Amerika baik dari kubu Republik maupun Demokrat menunjukkan strategi Gedung Putih dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di kawasan Asia Barat dan masalah Israel-Palestina.

Kali ini, di bulan-bulan awal pembentukan kabinet baru Amerika di bawah kepemimpinan Donald Trump, Zionis sekali lagi merasa yakin atas dukungan Washington. Wakil Presiden Amerika sendiri menyampaikan dukungan negaranya atas Israel dengan kalimat paling tegas. Pence menegaskan bahwa pemerintahan Trump terus melanjutkan perencanaan untuk memindahkan Kedubes negara itu dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis.

Di sisi lain, jika ditelusuri seluruh resolusi yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB, kota Baitul Maqdis adalah milik sah rakyat Palestina dan Israel sebagai penjajah, tidak berhak melakukan perubahan kondisi politik kota itu. Sikap tegas DK PBB ini menyebabkan pemerintah Amerika selalu mengurungkan niatnya memindahkan Kedubes dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis meskipun Kongres negara itu memberikan suara penuh.

Namun demikian, pemerintahan Trump sudah mengumumkan perubahan terbuka dalam kebijakan-kebijakan lama yang dianut negara itu terkait transformasi di Asia Barat dengan berusaha memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis. Pemerintahan Trump juga nyata-nyata telah mendukung kelompok politik paling rasis di Israel dengan mengangkat David Friedman, orang yang dikenal paling mendukung kebijakan perluasan distrik Zionis di wilayah Palestina pendudukan, sebagai Dubes Amerika di Tel Aviv.

Diprediksikan dalam kelanjutan kebijakan-kebijakan kontroversial pemerintahan Trump, Washington bermaksud menyulut kemarahan Dunia Islam dan wilayah Asia Barat dengan bersikeras memindahkan Kedubesnya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis, pasalnya masa depan Baitul Maqdis sebagai ibukota negara Palestina adalah garis merah Dunia Islam bahkan bagi negara-negara Arab yang dikenal dekat dengan Amerika sekalipun.

Dapat dipastikan, jika rencana pemindahan Kedubes Amerika ke Baitul Maqdis jadi direalisasikan, maka bukan hanya peluang untuk mewujudkan segala bentuk perdamaian di Palestina akan sirna, api perang bahkan bisa merembet ke wilayah-wilayah Asia Barat yang lain. (HS)