Mogherini dan Penekanan Kembali Upaya Mempertahankan JCPOA
(last modified Wed, 13 Jun 2018 08:03:01 GMT )
Jun 13, 2018 15:03 Asia/Jakarta
  • Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa
    Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menekankan bahwa masyarakat internasional telah mendukung Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan tidak ada pengganti bagi perjanjian ini serta mengkonfirmasikan berlanjutnya upaya untuk mengimplementasikan JCPOA.

Federica Mogherini menunjukkan bahwa dukungan masyarakat internasional atas JCPOA menjadi agenda setiap hari para diplomat dunia seraya menjelaskan, sikap Uni Eropa dalam masalah ini belum berubah dan berkomitmen mengimplementasikan kesepakatan ini secara efektif dan penuh.

Tentu saja, sejak penarikan diri Amerika Serikat dari JCPOA pada 8 Mei, para pejabat Eropa menilai keputusan Donald Trump, Presiden Amerika dilakukan secara sepihak dan bertentangan dengan hukum dan konvensi internasional, sekaligus menekankan untuk tetap mempertahankan JCPOA. Tetapi dengan eskalasi unilateralisme Amerika, termasuk peningkatan tarif baja dan aluminium yang mengancam kepentingan ekonomi Eropa, maka mempertahankan JCPOA sebagai dokumen internasional dan hasil diplomasi dan perundingan yang dilakukan sejumlah negara Eropa menjadi lebih penting.

Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa

Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyatakan, perjanjian nuklir dengan Iran adalah hasil dari 12 tahun diplomasi dan milik seluruh komunitas internasional. Keputusan Donald Trump untuk keluar dari JCPOA adalah serangan terhadap kredibilitas seluruh komunitas internasional, sistem multiporal dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pelaksanaan kebijakan sepihak oleh Trump dan ketidakpeduliannya akan sikap sekutu AS, menyebabkan banyak analis memperingatkan kelanjutan dari perjanjian internasional oleh Trump dan ketidakpatuhannya dengan perjanjian internasional serta mengingatkan masalah kewajiban untuk mempertahankan dan mematuhi perjanjian internasional.

Sekaitan dengan masalah ini, Ryan Alford, dosen Hukum Internasional Universitas Lakehead Kanada mengatakan, pembatalan perjanjian secara sepihak tidak bisa diakui dan penarikan diri sepihak AS dari JCPOA merupakan pelanggaran hukum internasional.

Menurut para pejabat Eropa, kesepakatan nuklir Iran dan dukungan berkelanjutan terhadapnya adalah pencapaian utama diplomasi internasional yang menjamin kemampuan nuklir Iran hanya untuk tujuan damai. Sebagaimana diakui oleh mereka selama tiga tahun terakhir, Iran telah memenuhi kewajibannya dan masalah ini telah diakui sebanyak 11 kali oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Oleh karena itu, mempertahankan JCPOA untuk memastikan keamanan Eropa sangat ditekankan para pejabat Eropa. Di sisi lain, otoritas Eropa menilai upaya mempertahankan JCPOA dalam rangka penerapan kebijakan Eropa yang independen terhadap Amerika Serikat dan kelanjutan kebijakan multilateralisme juga merupakan sarana bagi kegiatan ekonomi dan perdagangan dengan Iran.

JCPOA

Kini sekali lagi kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menekankan pentingnya mempertahankan JCPOA dan menilainya sebagai dokumen yang tidak tergantikan. Oleh karena itu, tampaknya para pejabat Eropa tidak hanya mempertahankan JCPOA sebagai dokumen internasional serta untuk menjamin keamanan dan kepentingan ekonomi memiliki urgensi khusus, tapi komitmen terhadapnya berarti pengakuan akan berhasilnya kebijakan multipolar dan diplomasi internasional untuk menyelesaikan masalah. Dengan demikian, upaya untuk mempertahankan JCPOA tetap berlanjut.

Tags