Kegagalan Terbaru Makar AS Anti-Iran di PBB
https://parstoday.ir/id/news/world-i58678-kegagalan_terbaru_makar_as_anti_iran_di_pbb
Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan oleh Iran seperti yang diklaim soal pengiriman rudal Iran ke Yaman.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jun 15, 2018 16:39 Asia/Jakarta
  • rudal Iran
    rudal Iran

Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan oleh Iran seperti yang diklaim soal pengiriman rudal Iran ke Yaman.

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres dalam laporan terbarunya menolak menuding Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan. Sejumlah media yang memiliki akses terhadap laporan rahasia Guterres ke Dewan Keamanan, menyebutkan bahwa dalam laporan tersebut, dia menepis tuduhan Amerika Serikat terhadap Iran yang diklaim telah melanggar resolusi Dewan.

 

Arab Saudi dan Amerika Serikat berulangkali mengklaim bahwa rudal-rudal yang ditembakkan militer dan pasukan relawan rakyat Yaman ke Arab Saudi, adalah produksi Iran dan Tehran mengirim rudal ke kelompok al-Houthi Yaman. Para pejabat AS dan Arab Saudi hingga kini beberapa kali telah melakukan drama di depan kamera televisi untuk mendukung klaim mereka. Di antara drama bohong tersebut, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, memamerkan puing rudal yang konon berhasil ditembak jatuh di atas urada Riyadh, yang menurut Haley pada puing tersebut terdapat logo lembaga standar Iran.

Nikki Haley saat memamerkan konon yang disebut puin rudal Iran yang ditembakkan dari Yaman ke Arab Saudi

 

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, pada waktu itu menulis di Twitter, “Rudal yang ditembak oleh patrito tidak akan jatuh ke tanah dalam bentuk utuh. Sekarang AS memamerkan puing sebuah rudal di Dewan Keamanan dan menunjukkan tanda lembaga standar Iran, yang biasanya dipakai untuk produk makanan. Cobalah sekali lagi kalian memalsukan bukti-bukti.”

 

Sekarang tim penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah enam bulan menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan oleh Iran, terkait larangan relokasi senjata ke Yaman. Namun perlu ditekankan pula bahwa Guterres telah menerima sejumlah klaim infaktual anti-Iran menyusul tekanan dari lobi AS-Saudi. Sebagai contoh, pada bagian dari laporan terbarunya, Guterres menyinggung kemiripan yang ditemukan di beberapa jenis rudal Yaman dengan rudal produksi Iran, dan bahwa sebagian komponennya adalah produksi Iran.

 

Meski demikian, itu saja tidak cukup untuk menentukan apakah produksi rudal tersebut pada era sebelum atau sesudah resolusi Dewan.

 

Catatan kerjasama militer Yaman dengan negara-negara seperti Rusia dan Korea Utara menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun Yaman meningkatkan kekuatan rudalnya, dan hal itu diketahui oleh AS dan Arab Saudi.

 

Ali Abdullah Saleh, mantan presiden Yaman yang mengundurkan diri, adalah dukungan Amerika Serikat dan Arab Saudi, dan selama dia berkuasa, militer Yaman telah menggapai kemampuan produksi atau merakit rudal jarak menengah.

 

Oleh karena itu, pasca  upaya Arab Saudi untuk menggulingkan Presiden Yaman yang berafiliasi dengan kekuatan muqawama termasuk al-Houthi, militer Yaman menggunakan seluruh kapasitasnya untuk memproduksi rudal khususnya tipe jarak menengah dalam rangka menghadapi agresi Arab Saudi dan sekutunya.

 

Penembakan rudal tersebut ke ibukota Arab Saudi telah menuai kegeraman Arab Saudi dan Amerika Serikat, namun karena mereka tidak dapat melakukan apapun dalam hal ini, maka mereka berusaha menjadikan Republik Islam Iran sebagai kambing hitam. Akan tetapi upaya mereka gagal bahkan di panggung lembaga internasional tertinggi.(MZ)