Penasihat Mogherini: Niat Trump untuk Berunding Memaksa Iran Menyerah
(last modified 2018-08-11T21:26:25+00:00 )
Aug 12, 2018 04:26 Asia/Jakarta
  • Nathalie Tocci, Penasihat Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa
    Nathalie Tocci, Penasihat Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa

Penasihat Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa meyakini bahwa niat Presiden Amerika Serikat untuk berunding dengan Iran bukan untuk mencapai sebuah kesepakatan baru, tapi ia ingin memaksa Iran untuk menyerah.

Menurut laporan Tasnimnews, Nathalie Tocci, Penasihat Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menekankan bahwa Iran tetap komitmen dengan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) berdasarkan 11 laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan keluarnya Amerika dari JCPOA melanggar satu dari prinsip paling penting aturan internasional, yakni "Prinsip Kelaziman Kontrak".

JCPOA

Tocci menyinggung soal pengembalian sanksi sebagai upaya politik untuk memaksa Iran kembali ke meja perundingan memiliki landasan rasional yang kecil seraya mengingatkan bahwa perundingan untuk mensukseskan kelaziman minimal dari niat baik kedua pihak yang berseteru.

Penasihat Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menambahkan, pelanggaran JCPOA yang dilakukan Amerika telah membuat sedikit kepercayaan yang telah dibangun dengan kesabaran selama 12 tahun perundingan menjadi musnah dan kini niat pemerintah Trump bukan untuk meraih satu kesepakatan baru dengan Iran, tapi ingin memaksa Iran menyerah.

Nathali Tocci juga menjelaskan bahwa Eropa tidak pernah berhadap-hadapan dengan pemerintah Amerika, sehingga ingin menghukum sekutu terdekatnya karena komitmen dengan kesepakatan yang ditandatangani juga oleh Amerika dan merupakan bagian tak terpisahkan dari hukum internasional, tapi kini kondisi yang ada belum pernah terjadi sebelumnya dan Eropa baru saja menghadapinya.

Donald Trump, Presiden Amerika serikat pada 8 Mei dengan mengulangi tuduhan kosongnya terhadap Iran menyatakan keluarnya Washington dari JCPOA. Langkah Trump ini dikecam luas baik di dalam maupun di luar negeri.

Tags