Mundurnya Haley dan Arah Kebijakan Trump
-
Nikki Haley dan Presiden Donald Trump dalam sidang Dewan Keamanan PBB.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya itu. Keputusan ini telah memperpanjang drama pengunduran diri atau pemecatan di pemerintahan Donald Trump.
Haley dalam jumpa pers di Oval Office Gedung Putih bersama Trump, mengatakan alasan dirinya mundur karena ingin istirahat.
Namun, beberapa pejabat senior Gedung Putih mengaku tidak mengetahui rencana tersebut dan muncul banyak spekulasi seputar pengunduran diri Haley. Beberapa bukti menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara Trump dan Haley terkait masalah tertentu seperti, Rusia dan Korea Utara.
Beberapa media bahkan menduga Haley adalah penulis artikel kontroversial di surat kabar The New York Times dengan judul "I Am Part of the Resistance Inside the Trump Administration."
Spekulasi seputar konflik di balik layar antara Trump dan Haley relatif bisa diredam setelah kedua sosok itu saling lempar pujian dan senyuman selama konferensi pers tersebut.
Ada dugaan bahwa perselisihan Haley dengan John Bolton, penasihat keamanan nasional Gedung Putih mengenai kebijakan luar negeri, kemungkinan telah memaksa dubes AS untuk PBB itu meletakkan jabatannya.

Terlepas dari semua spekulasi itu, salah seorang pendukung utama unilateralisme Trump telah pergi dari lingkaran pembuat keputusan di AS. Selama 1,5 tahun menjabat, Haley selalu menyerang kepemimpinan PBB dan tatanan internasional.
Dia berkali-kali menuding PBB bersikap munafik dalam berurusan dengan Israel dan bahkan tidak ragu-ragu mengintimidasi negara-negara lain dalam kasus pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Quds. Waktu itu, Haley mengancam pemutusan bantuan finansial AS jika mereka mengecam keputusan Washington pada pertemuan Majelis Umum PBB.
Meski demikian, hanya ada 5 negara yang menyetujui keputusan Washington dan Tel Aviv soal pemindahan kedutaan AS ke Quds.
Haley juga gagal dalam mencegah komunitas internasional agar tidak mengecam keluarnya AS dari Perjanjian Iklim Paris dan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Dalam menanggapi keputusan Haley, Amnesty International menyatakan, "Kami berharap pengunduran diri Nikki Haley yang mengejutkan akan mengakhiri hubungan yang sangat lemah antara LSM dan misi AS di PBB dan penggantinya akan bekerja untuk memperbaiki hubungan ini."
Namun, hampir mustahil akan terjadi perubahan pendekatan pemerintah AS dengan kepergian Haley. Sebab, Trump mengejar slogan America First dan memaksakan unilateralisme atas dunia. (RM)