Langkah Terakhir Eropa Menyelamatkan JCPOA
(last modified 2018-10-20T06:29:31+00:00 )
Okt 20, 2018 13:29 Asia/Jakarta
  • Iran menunggu langkah kongkret Uni Eropa sebagai syarat untuk melanjutkan kesepakatan nuklir.
    Iran menunggu langkah kongkret Uni Eropa sebagai syarat untuk melanjutkan kesepakatan nuklir.

Uni Eropa dilaporkan sedang bekerja untuk membangun sistem pembayaran langsung dengan Iran dan segera diterapkan. Saat ini, pemerintah AS memfokuskan upayanya untuk melaksanakan tahap kedua sanksi terhadap Iran mulai November mendatang.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini mengatakan, Eropa akan menjalankan rencananya untuk membangun sebuah jaringan perbankan demi menjaga hubungan bisnis dengan Iran dan menghindari sanksi AS.

"Mekanisme Special Purpose Vehicle (SPV) akan memfasilitasi perdagangan dengan Iran dan akan diberlakukan sebelum November," tambahnya.

SPV bertujuan untuk menjaga arus perdagangan bahkan jika ada sanksi AS terhadap Iran.

Para pemimpin Eropa tidak memiliki banyak waktu untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran tanpa AS, dan mereka harus menyerahkan paket usulannya pada awal November depan. Paket ini harus memuat langkah-langkah praktis untuk melawan sanksi AS.

Mogherini yakin bahwa para anggota Uni Eropa akan mendorong kesuksesan paket tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Federica Mogherini.

Sementara itu, juru bicara Badan Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi pada Rabu lalu mengatakan bahwa dengan memperhatikan keterbatasan waktu dan meningkatnya tekanan ekonomi, Iran menunggu tindakan praktis segera oleh Eropa untuk menemukan solusi melawan sanksi sepihak AS.

Situs Spiegel Online baru-baru ini mengabarkan upaya bersama para menteri keuangan Jerman, Perancis, dan Inggris untuk membangun sebuah lembaga keuangan independen Eropa guna menghindari sanksi AS.

Para ahli ekonomi menekankan penggunaan euro untuk transaksi dan memperkuat mata uang itu dalam menghadapi dolar AS.

Uni Eropa dengan beberapa alasan bersikeras untuk merawat kesepakatan nuklir dan melawan keputusan sepihak Presiden Donald Trump.

"Kami ingin Iran tahu bahwa mereka bukan hanya sebuah negara Timur Tengah, tetapi sebuah negara yang punya banyak kepentingan dengan Asia. Dengan alasan ini, kami bersama sekutu Eropa di Asia memiliki banyak kepentingan untuk menjaga kesepakatan nuklir," ujar Mogherini.

Meskipun para pemimpin Eropa memberikan komitmen politik yang kuat, namun Tehran masih menunggu tindakan praktis mereka. Oleh karena itu, semua keputusan harus segera dirubah dalam bentuk tindakan nyata.

Ketua Dewan Strategi Hubungan Luar Negeri Iran, Kamal Kharrazi menuturkan, "Jika Eropa tidak mampu mengambil langkah kongkret untuk melindungi hak-hak Iran sesuai kesepakatan nuklir, Tehran berhak untuk menghentikan sebagian atau keseluruhan dari komitmennya berdasarkan kesepakatan itu." (RM)

Tags