Pangeran Naruhito akan Naik Tahta dan Bergelar Kaisar Reiwa
Kaisar Akihito akan mengakhiri kepemimpinannya selama tiga dekade atas monarki Jepang dengan menyerahkan takhta Krisantium kepada putra tertuanya, Putra Mahkota Naruhito.
Naruhito akan resmi meyandang gelar Kaisar Reiwa pada hari Rabu, 1 Mei 2019, sehari setelah pengunduran diri sang ayah. Gelar tersebut bakal dia terima melalui sebuah ritual sakral berusia ribuan tahun di Istana Kekaisaran Tokyo. Acara ini akan disaksikan oleh bangsawan kekaisaran dan petinggi pemerintahan Jepang.
Seperti dilansir Kabar24, dalam upacara tahap awal aksesi Putra Mahkota Naruhito menuju takhta Krisantium, dia akan menerima pedang kuno, sebuah permata, dan cermin suci. Melalui fase ini, Naruhito menjadi Kaisar pertama Jepang dalam 200 tahun yang memulai masa jabatan ketika pendahulunya masih hidup.
Upacara pewarisan takhta nanti merupakan peristiwa yang monumental. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Jepang, upacara pewarisan akan dihadiri perempuan. Satsuki Katayama, satu-satunya menteri perempuan dalam kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe, turut menyaksikan prosesi tersebut.
Kendati demikian, istri Naruhito, Putri Mahkota Masako yang bakal menjadi Permasuri baru dipastikan tidak akan hadir dalam upacara tersebut. Mantan diplomat yang telah menjalani rumah tangga dengan Naruhito selama 26 tahun ini tidak diperkenankan hadir.
Hal ini dikarenakan Hukum Rumah Tangga Kekaisaran yang mengatur pewarisan takhta dan protokol yang berkaitan dengan monarki Jepang melarang partisipasi perempuan anggota keluarga kekaisaran dalam upacara sakral itu.
Tak hanya melarang keikutsertaan perempuan dalam upacara pewarisan, hukum Jepang juga melarang perempuan meneruskan takhta kepemimpinan.
Hukum rigid ini juga menyebutkan bahwa perempuan anggota kerajaan harus melepas status kebangsawanannya setelah menikah, keturunan para perempuan ini pun tak bisa menjadi penerus takhta.
Kondisi ini dialami oleh adik perempuan Naruhito, Putri Nori. Dia harus menanggalkan gelarnya dan mengambil nama belakang suaminya. Kini dia berstatus penduduk biasa dengan nama Sayako Kuroda.
Dengan hukum tersebut, keluarga Kekaisaran Jepang hanya memiliki sedikit kandidat penerus takhta.
Setelah Naruhito menjadi Kaisar, garis suksesi akan dipegang oleh pamannya, Pangeran Hitachi (83); adik lelaki Naruhito, Pangeran Akishino (53); dan anak lelaki Akishino, Pangeran Hisahito (12).
Naruhito sendiri hanya dikarunia seorang anak perempuan, Putri Aiko (17), yang tidak bisa menerukan kepemimpinan sang ayah. (RA)