Sekjen PBB Khawatir Kondisi Lebanon

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres Selasa (29/10) malam mengaku khawatir atas masa depan politik Lebanon pasca pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri.

Seperti dilaporkan IRNA, Antonio Guterres menuntut diakhirinya segala bentuk kekerasan di Lebanon dan menambahkan, melalui sebuah solusi politik, stabilitas dan perdamaian di Lebanon dapat dipulihkan.

Sekaitan dengan ini, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas Selasa malam seraya memperingatkan kevakuman politik di Lebanon, menyatakan kekhawatirannya atas gejolak politik di negara ini.

Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri Selasa sore saat jumpa pers mengkonfirmasi pengunduran dirinya.

Arab Saudi sebelumnya menyatakan akan mendukung pengunduran diri Saad Hariri.

Sementara itu, Sekjen Hizbullah Lebanon Sayid Hasan Nasrullah seraya menyatakan penentangannya atas pengunduran Hariri, menekankan pentingnya para petinggi Lebanon berani menerima tanggung jawabnya dihadapan rakyat.

Lebanon sejak 17 Oktober lalu dilanda aksi unjuk rasa warga memprotes kondisi perpajakan dan krisis ekonomi.

Pengangguran, kemiskinan, hutang besar pemerintah khususnya maraknya praktek korupsi merupakan empat faktor utama yang memicu protes warga Lebanon.

Angka pengangguran di antara warga berusia di bawah 35 tahun di Lebanon mencapai 37 persen. Angka ini mengakibatkan meningkatnya kemiskinan di Lebanon. (MF)