Salah satu media Amerika Serikat menyerang Marja Taklid Muslim Syiah Irak dan mendesaknya untuk mengeluarkan fatwa pembubaran pasukan relawan rakyat Hashd Al Shaabi demi menebus kesalahannya.

Fars News (4/12/2019) melaporkan, stasiun televisi yang dekat dengan Amerika, Al Hurra menayangkan laporan dengan judul "Di mana Salahnya Al Sistani" dan meminta ulama besar Irak itu untuk membubarkan Hashd Al Shaabi karena jika tidak, krisis Irak saat ini tidak akan selesai.

Dalam laporan itu disebutkan, visi Ayatullah Sistani terhadap demokrasi pada satu waktu mirip dengan demokrasi cacat di Lebanon, dan ia menganggap mayoritas penduduk Syiah sebagai sebuah fraksi bersatu di hadapan fraksi Sunni dan Kurdi. Visi semacam ini melemahkan demokrasi dan menjadikan fraksi-fraksi terpilih sebagai fraksi agama dan etnis yang kokoh, bukannya fraksi lintas agama dan non-etnis.

Ditambahkannya, akan tetapi setelah berlalu 1,5 dekade, kesalahan Ayatullah Sistani terbukti, dan menjadi jelas bahwa Syiah bukan kelompok yang bersatu, begitu juga Ahlu Sunnah dan Kurdi. Bercampurnya politik dengan agama menjadi instrumen populer bagi para penguasa yang mengadu domba rakyat Irak, di sisi lain para penguasa merampok kekayaan negara. (HS)