Karena Corona, Wuhan Seperti Kota Mati
Virus corona telah menyebabkan Kota Wuhan, Hubei di Cina benar-benar seperti kota mati dan kosong. Jalanan tampak sepi dan tidak ada kendaraan yang lalu lalang di kota tersebut.
Wuhan menjadi asal mula virus corona ditemukan. Tepatnya di pasar tradisional Huanan. Pemerintah Wuhan mengisolasi kota berpenduduk 11 juta jiwa ini sejak tanggal 23 Januari 2020. Penduduk Wuhan juga diminta untuk tetap tinggal di rumah.
Wuhan membentang lebih dari 8.500 kilometer persegi, lima kali ukuran London Raya, dan mencakup daerah pedesaan serta zona perkotaan. Warga yang beraktivitas di luar ruangan sangat terbatas.
Jalan yang membelah kawasan pemukiman penduduk yang terhubung dengan sebuah jembatan di atas Sungai Yangtze juga sepi. Tak ada satu pun kendaraan yang lewat. Kapal pun tidak ada yang melintas di sungai.
Jembatan Sungai Yangtse di Kota Wuhan nampak sepi dari aktivitas warga. Hanya satu-dua kendaraaan yang lewat jalanannya.
WHO telah mengumumkan status darurat global untuk virus korona. Menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina, hingga pada hari Selasa (4/2/2020), jumlah korban meninggal akibat virus korona di Cina bertambah menjadi 425 jiwa.
Dengan demikian, jumlah tersebut bertambah sebanyak 64 orang dari satu hari sebelumnya. Tambahan jumlah korban jiwa itu semuanya berasal dari Provinsi Hubei, pusat wabah virus.
Penyebaran virus korona dalam sehari di Hubei bertambah 2.345 dan total mencapai 3.235 kasus di seluruh Cina. Hingga saat ini, total pengidap virus korona sudah mencapai 20.400 orang.
Pemerintah Cina terus berusaha mengatasi virus korona. 92% penerbangan dari dan menuju Wuhan juga terpaksa dibatalkan dan tak beroperasi lagi hingga 28 Januari 2020.
Novel Coronavirus atau virus corona masih satu keluarga dengan virus penyebab MERS dan SARS. Hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus corona dan baru akan dicoba pada April mendatang. Pada akhir Desember 2019 lalu, dunia digemparkan dengan virus corona yang baru ditemukan di kota Wuhan.
Para ilmuan berusaha mencari tahu asal virus yang telah mengorbankan banyak nyawa tersebut. Sebuah penelitian telah memberikan banyak petunjuk yang mengatakan bahwa kelelawar sebagai hewan yang paling meyakinkan sebagai asal virus tersebut. (RA)