Dibalik Kengganan IMF Beri Pinjaman Iran untuk Perangi Wabah
(last modified Sat, 11 Apr 2020 03:30:52 GMT )
Apr 11, 2020 10:30 Asia/Jakarta

Presiden Iran merespon sikap diskriminatif Dana Moneter Internasional, IMF di masa-masa sulit penyebaran Virus Corona, dan mengatakan, IMF harus menjalankan kewajibannya.

Hassan Rouhani, Kamis (9/4/2020) menuturkan, IMF tidak boleh terpengaruh gangguan yang diciptakan musuh Iran, dan harus menjalankan kewajibannya.

Sementara itu Direktur Bank Sentral Iran, Abdolnaser Hemmati dalam suratnya untuk Direktur IMF mengatakan, pada kondisi yang serba sensitif dalam perang melawan penyebaran Virus Corona, penentangan Amerika Serikat seharusnya tidak mengganggu reputasi khusus IMF, dan mempengaruhi kinerjanya. 

Pinjaman dan bantuan merupakan komponen terpenting yang menjadi tugas khusus IMF, dan pinjaman biasanya merupakan hak kolektif bersama, karena uangnya berasal dari iuran negara-negara anggota kemudian disalurkan ke negara yang membutuhkan.

IMF memiliki tiga tugas khusus, pertama, mengamati perkembangan sektor finansial dan ekonomi di 189 negara anggota, kedua, memberikan konsultasi kepada negara-negara anggota, dan ketiga, memberikan pinjaman dan bantuan kepada negara-negara yang mengalami masalah keuangan.

Saat ini di tengah mewabahnya Covid-19 di seluruh dunia, sejumlah negara membutuhkan suntikan dana tambahan untuk memerangi penyebaran wabah virus ini, di sinilah fungsi ketiga IMF seharusnya dijalankan dengan memberi pinjaman kepada negara anggota yang sedang kesulitan finansial karena wabah Corona.

Sebulan yang lalu IMF mengumumkan kesiapannya untuk memberikan bantuan segera, dan tanpa syarat kepada negara anggota, dan negara-negara yang dilanda wabah Corona. Menanggapi kesiapan IMF itu, Bank Sentral Iran langsung mengajukan penggunaan kuotanya untuk menerima dukungan finansial dari IMF.

Akan tetapi pada akhirnya IMF tidak memasukkan nama Iran ke daftar final negara-negara calon penerima bantuan dana tunai dari lembaga itu.

Tekanan Amerika membuat IMF tak berdaya menjalankan kewajiban ketiganya yaitu memberi pinjaman kepada negara-negara anggota yang membutuhkan termasuk Iran, dan hal ini membuktikan bahwa IMF masih berada di bawah pengaruh Amerika, serta tidak bekerja secara profesional.

Sehubungan dengan ini, Wakil Presiden Iran untuk urusan ekonomi, Mohammad Nahavandian, baru-baru ini dalam wawancara dengan stasiun televisi Amerika, CNN menjelaskan, tidak ada satu negarapun di IMF yang punya hak veto, kebijakan IMF dalam mengevaluasi dan menyetujui permohonan pinjaman harus adil.

IMF bahkan tidak memasukkan nama Iran ke daftar pendahuluan negara-negara penerima pinjaman karena ditekan Amerika, padahal solidaritas, manajemen dan tanggung jawab global adalah satu-satunya solusi untuk memerangi wabah Covid-19.

Ketidakberdayaan IMF di hadapan sebuah negara yang beberapa kali menghambat langkah global memerangi penyebaran Virus Corona, tidak bisa dipungkiri telah membahayakan dan merugikan negara-negara yang membutuhkan termasuk Iran.

Iran sebagai salah satu negara anggota IMF yang selama ini selalu menunjukkan transparansi di bidang finansial, sekarang membutuhkan bantuan serta kerja sama untuk menumpas wabah penyakit, dan untuk memainkan peran lebih aktif dalam perang global melawan Covid-19, tapi justru diabaikan IMF karena tekanan Amerika. (HS)

Tags