Manuver Rudal Venezuela Menyambut Kapal Iran Memasuki Perairan Karibia
(last modified Sun, 24 May 2020 04:05:00 GMT )
May 24, 2020 11:05 Asia/Jakarta
  • Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez
    Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez

Sementara Gedung Putih telah memberlakukan sanksi paling tidak manusiawi yang ditujukan untuk menggulingkan pemerintah Maduro terhadap rakyat dan pemerintah Venezuela, peningkatan perdagangan antara Tehran dan Caracas serta pengiriman kapal tanker berisi bahan bakar dari Iran ke Venezuela telah membuat marah para pejabat AS. Kenyataan ini telah mendorong beberapa pejabat negara ini untuk mengancam Iran dan Venezuela.

Ancaman yang ditimbulkan oleh pejabat AS mendorong militer Venezuela untuk melakukan manuver rudal di pulau Orchila, yang sedang menunggu kedatangan tanker Iran, untuk menunjukkan kekuatannya ke Amerika Serikat. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan tentara Venezuela telah menguji coba rudal selama latihan di pulau itu.

Latihan rudal ini adalah bagian dari proyek "Bolivarian Shield", di mana pasukan Venezuela ditempatkan secara permanen di pulau Orchila.

Manuver rudal Venezuela menjelang tibanya kapal tanker Iran

Pendalaman hubungan Tehran-Caracas, sebagai dua aktor di bawah sanksi, dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Gedung Putih.

"Impor bensin Iran adalah langkah putus asa oleh rezim Maduro yang korup dan ilegal," tulis Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Robert O'Brien di Twitter, mengulangi tuduhannya terhadap pemerintah Nicholas Maduro.

Menyusul pergerakan kapal-kapal tanker pembawa bahan bakar Iran ke Venezuela, Washington telah mengirim pasukan ke Karibia, dan beberapa pejabat Washington mengancam akan mengambil tindakan yang tepat sebagai tanggapan atas pemindahan bensin Iran ke Venezuela.

Amerika Serikat terus menggunakan ancaman dan intimidasi terhadap Iran dan Venezuela, sebuah kebijakan yang melanggar hukum internasional dan melanggar perdagangan dan kebebasan maritim. Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif menggambarkan ancaman ilegal, berbahaya, dan provokatif Amerika Serikat sebagai semacam pembajakan di laut dan ancaman utama bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Militer Venezuela saat ini sedang melakukan latihan militer untuk menunjukkan kekuatan dan otoritasnya, dan Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino Lopez telah mengumumkan bahwa kapal tanker minyak Iran akan dilindungi oleh armada militer negara setelah memasuki perairan ekonomi Venezuela.

Meskipun Venezuela telah lama berada di bawah tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat, tetapi negara ini selalu berusaha untuk menyelesaikan krisis dan masalah ekonomi dengan meningkatkan keterlibatan internasional dengan sekutu non-AS. Dalam hal ini, perluasan hubungan dengan Cina, Rusia dan Iran telah membantu Caracas mengatasi masalah yang ada, yang bertentangan dengan harapan para pejabat AS. Selama bertahun-tahun, para pejabat Gedung Putih telah mengupayakan kebijakan tidak hanya memblokir bantuan apa pun ke Venezuela, tetapi juga mendukung oposisi domestik yang melakukan operasi sabotase di pembangkit listrik dan fasilitas-fasilitas utama untuk membuat hidup warga negara ini menjadi semakin sulit.

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, merujuk pada tindakan AS terhadap Caracas dalam beberapa tahun terakhir, menekankan bahwa Gedung Putih telah mengobarkan berbagai aspek perang melawan Venezuela untuk mendominasi sumber daya alam dan urusan politiknya.

Meskipun upaya AS untuk menggulingkan pemerintah sayap kiri Maduro terus berlanjut, intimidasi dan ancaman Washington sejauh ini adalah gagal. Dalam kasus terakhir, latihan rudal Venezuela dan pernyataan militer negara ini untuk mengawal tanker Iran sekali lagi menunjukkan perlawanan Venezuela terhadap ancaman AS.