Aktivis AS Menyerukan 'Jutaan Orang Berbaris'
Pengunjuk rasa di Amerika Serikat telah merencanakan untuk turun ke jalan-jalan nasional lagi akhir pekan ini dengan panggilan di media sosial sebanyak satu juta demonstran berkumpul di Washington, di tengah tuntutan yang terus menerus untuk reformasi sistem peradilan Amerika Serikat yang dipicu kematian George Floyd.
Demonstrasi luas melanda berbagai kota di Amerika sebagai buntut dari perilaku rasis dan kekerasan terstruktur polisi negara ini terhadap warga kulit hitam, di mana korban terbaru adalah George Floyd yang tewas pada tanggal 25 Mei 2020 di Minneapolis.
Sekitar 13 persen dari penduduk Amerika adalah warga kulit hitam, namun hak-hak mendasar mereka tidak terpenuhi. Mereka tidak mendapat banyak manfaat dari kekayaan, pendidikan, dan kemakmuran di masyarakat Amerika. Mereka sering menjadi korban kekerasan akibat perilaku rasis.
Diskriminasi rasial dan rasisme selalu menjadi ciri utama masyarakat Amerika, dan warga kulit hitam selalu menjadi sasaran perbudakan, pelecehan yang meluas, pembunuhan, dan kekerasan tanpa batas sepanjang tiga abad sejarah Amerika.
Sebagian kota seperti Seattle telah keluar dari kontrol pemerintah dan dikuasai oleh para demonstran yang memrotes kekerasan polisi dan sistem rasialis di Amerika Serikat.
Ada beberapa tanda bahwa kemarahan atas kematian Floyd membuat perlakukan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika berkurang. Tapi para pemrotes masih tetap dengan tuntutannya agar sistem rasis dihilangkan dari negara ini.