Lawatan Pompeo ke Selatan Teluk Persia dan Pengulangan Klaim Palsu
https://parstoday.ir/id/news/world-i84711-lawatan_pompeo_ke_selatan_teluk_persia_dan_pengulangan_klaim_palsu
Amerika Serikat selalu mencari alasan, terutama untuk mempromosikan Iranophobia, demi melanjutkan kehadirannya di wilayah geostrategis Teluk Persia. Tujuan Washington adalah membuat negara-negara di bagian selatan Teluk Persia lebih bergantung pada AS serta untuk mempersiapkan sarana bagi normalisasi hubungan antara negara-negara ini dan rezim Zionis.
(last modified 2025-12-08T09:41:52+00:00 )
Aug 28, 2020 09:50 Asia/Jakarta
  • Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS
    Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS

Amerika Serikat selalu mencari alasan, terutama untuk mempromosikan Iranophobia, demi melanjutkan kehadirannya di wilayah geostrategis Teluk Persia. Tujuan Washington adalah membuat negara-negara di bagian selatan Teluk Persia lebih bergantung pada AS serta untuk mempersiapkan sarana bagi normalisasi hubungan antara negara-negara ini dan rezim Zionis.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang melakukan kunjungan regional ke Uni Emirat Arab pada hari Rabu (26/08/2020), menulis di akun Twitternya, "Pakta perdamaian UEA-Israel adalah langkah paling signifikan menuju perdamaian di Timur Tengah dalam 25 tahun lalu."

Beberapa analis mengaitkan kunjungannya ke UEA dengan koordinasi sejumlah rencana dan perjalanan di masa depan, kemungkinan besar salah satunya adalah kunjungan Netanyahu yang akan segera terjadi ke Abu Dhabi, serta pembukaan kedutaan besar Zionis Israel di Abu Dhabi.

Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS dalam lawatan ke Palestina Pendudukan

Mike Pompeo tiba di Palestina Pendudukan pada hari Senin (24/08/2020), memulai tur ke kawasan, dan bertemu dengan pejabat senior Zionis Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia kemudian pergi ke Sudan untuk membujuk pemerintah Khartoum agar menormalisasi hubungan dengan Zionis Israel.

Pompeo melanjutkan tur regionalnya ke Bahrain pada Selasa (25/08/2020) malam dan berbicara dengan Putra Mahkota Bahrain tentang perkembangan regional, terutama pembentukan hubungan politik dan diplomatik dengan rezim Zionis. Setibanya di Manama, dia menyebut Iran sebagai ancaman dan menekankan perlunya persatuan di antara negara-negara Teluk Persia melawan Tehran.

Pada langkah selanjutnya, Pompeo membuat klaim palsu di Uni Emirat Arab tentang konsekuensi normalisasi hubungan antara UEA dan Zionis Israel. Dia mengklaim bahwa pakta perdamaian UEA-Israel adalah langkah paling penting menuju perdamaian. Pada dasarnya, para pejabat senior negara kecil di bagian selatan Teluk Persia ini, terutama para penguasa Abu Dhabi, telah melakukan tindakan pengkhianatan untuk kepentingan imajiner mereka yang bertentangan dengan keinginan dan posisi eksplisit orang-orang Palestina, yang berada di bawah tekanan dan penindasan yang meningkat dari rezim Zionis.

Pada dasarnya, apa hubungan antara menjalin hubungan politik dan diplomatik antara UEA dan rezim Zionis dan mencapai perdamaian di Asia Barat? Sementara rezim Zionis memperluas tindakan perampasannya terhadap tanah Palestina dari hari ke hari dan meningkatkan tekanannya untuk mengusir mereka dari tanah airnya?

Dengan demikian, tidak jelas apakah Menteri Luar Negeri AS telah mendasarkan klaimnya pada hubungan antara normalisasi hubungan antara UEA dan rezim Zionis dan efek positifnya pada penyelesaian masalah Palestina.

Menurut 'Aish Mohammad, seorang analis politik Arab, "Pemerintahan Trump, melalui Kushner, menantu Trump, mulai menekan negara-negara Arab untuk menjalin hubungan formal dengan Zionis Israel, dengan tujuan untuk mengintegrasikannya ke dalam kawasan dan untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat Zionis Israel yang buruk, terutama dengan adanya krisis ekonomi dunia saat ini, menyusul penyebaran virus Corona."

Sementara itu, Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu telah melanggar janjinya kepada pejabat Emirat, menyangkal adanya kesepakatan untuk menunda pencaplokan sebagian Tepi Barat ke Palestina yang diklaim oleh para pejabat Emirat, begitu juga menolak penjualan jet tempur F-35 Amerika ke UEA.

Donald Trump dan Mike Pompeo

Pada saat yang sama, tidak boleh dilupakan bahwa Pompeo, sebagai salah satu anggota kunci dari tim Gedung Putih di tahun pemilihan presiden AS di mana Presiden Donald Trump, sangat membutuhkan pencapaian dalam dan luar negeri untuk disajikan kepada para pemilih Amerika demi meyakinkan mereka, dengan melakukan perjalanan regionalnya. Dia telah berusaha untuk mendorong negara-negara Arab di kawasan untuk mengikuti jalur UEA dalam menormalisasi hubungan dengan Israel, sehingga Gedung Putih dapat mengklaim keberhasilan kebijakan luar negeri yang signifikan untuk kepentingan Zionis Israel.

Menurut Hassan Hanizadeh, pakar Asia Barat, "Pompeo juga telah memasuki kawassan untuk mengonfirmasi posisi Trump dalam pemilihan mendatang. Mereka mengetuk setiap pintu untuk mendapatkan dukungan dari lobi Yahudi dan Zionis untuk kemenangan Trump."