Refleksi Ucapan Menlu Iran terhadap Amerika Serikat di Televisi Cina
-
Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran
Ucapan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran terhadap Amerika Serikat, serta Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), telah disiarkan secara luas di televisi Cina.
Televisi Pusat Cina pada hari Rabu (18/11/2020) menggemakan pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bahwa sanksi AS terhadap Iran harus dicabut di bawah naungan JCPOA, seraya mengingatkan bahwa Amerika Serikat harus komitmen dengan kewajibannya untuk keluar dari kondisi saat ini.
Sesuai dengan laporan ini, Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa jika Joe Biden, pemenang pemilihan presiden AS yang diprediksi, akan mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Iran dalam dua tahun terakhir, ini menjadi landasan bagi Tehran untuk kembali ke kewajibannya dalam kerangka JCPOA secara otomatis dan tidak perlu ada syarat, bahkan negosiasi.
China Television mengutip Zarif yang mengatakan bahwa Amerika Serikat, sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai anggota tetap Dewan Keamanan, wajib menerapkan Resolusi 2231, dan jika Washington melaksanakan resolusi ini dan sanksi dicabut, tidak ada lagi hambatan bagi kegiatan ekonomi Iran dan Tehran akan memenuhi kewajibannya.
"Beijing percaya bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas ketegangan terkait JCPOA dan menyerukan Washington untuk mengakhiri kesalahannya dengan menarik diri dari JCPOA dan membuka jalan bagi mediasi diplomatik internasional tetap terbuka," ungkap Fu Cong, Dirjen Departemen Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Cina.
Menjelaskan fenomena pemilu presiden AS, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kepada surat kabar Iran, yang diterbitkan di media edisi Rabu (18/11/2020), mengatakan bahwa kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump adalah salah satu kebijakan luar negeri AS yang paling tidak berhasil dalam sejarah dan mengubah negara ini menjadi elemen pemberontak.
Mohammad Javad Zarif menambahkan bahwa jika Joe Biden ingin sukses di Amerika Serikat dan dunia internasional, ia harus menerima kenyataan bahwa Amerika Serikat tidak bisa lagi menjadi hegemonik di dunia.