Hampir 200 Lembaga Pemerintah AS Diretas
(last modified Sun, 20 Dec 2020 10:27:45 GMT )
Des 20, 2020 17:27 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi peretasan dan serangan siber.
    Ilustrasi peretasan dan serangan siber.

Perusahaan keamanan siber Amerika Serikat mengklaim bahwa para peretas telah mencuri data dari hampir 200 lembaga pemerintah di AS.

Seperti dikutip Tasnimnews, Minggu (20/12/2020), Recorded Future, perusahaan cybersecurity swasta yang bermarkas di Massachusetts mengumumkan bahwa pihaknya mendeteksi 198 lembaga yang terkena serangan siber.

Menurut Recorded Future, serangan siber ini dilakukan oleh para peretas Rusia. Jumlah perusahaan dan lembaga yang terkena retas diperkirakan akan bertambah karena investigasi masih berlangsung.

Media-media Amerika dan pejabat tinggi negara itu secara terbuka menuding Rusia sebagai pelaku utama serangan siber terhadap perusahaan dan lembaga-lembaga federal AS.

Namun, Presiden AS Donald Trump di akun Twitter-nya menulis, "Serangan siber dibesar-besarkan oleh media berita palsu jauh daripada yang sebenarnya."

Menurut Trump, media telah membawa-bawa nama Rusia dalam kasus peretasan terhadap perusahaan dan lembaga federal AS. Namun beberapa petinggi pemerintahannya, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, juga menuduh Rusia sebagai pelakunya. Pemerintah Moskow membantah keras tuduhan tersebut. (RM)

Tags