Nowruz dan Tradisi Bangsa Zona Nowruz
(last modified Wed, 09 Mar 2022 12:46:22 GMT )
Mar 09, 2022 19:46 Asia/Jakarta

Nowruz berarti hari pertama dari tahun Hijriah Syamsiah yang dipakai Iran. Sekalipun nama ini sudah identik dengan Iran dan memiliki sejarah ribuan tahun, tapi Nowruz menjadi hari raya bersama bagi mereka yang hidup di belahan timur dunia.

Negara-negara tetangga Iran seperti negara-negara Asia Tengah,  Kaukasus, Afghanistan, negara-negara di Anak Benua, Turki dan Iran juga merayakan hari Nowruz. Sidang Umum PBB pada 23 Februari 2010 meratifikasi resolusi yang menetapkan tanggal 21 Maret bertetapan dengan 1 Farvardin dalam butir 49 sebagai budaya perdamaian dan Hari Sedunia Nowruz.

Kali ini kami akan mengajak Anda menyimak acara Nowruz di Pakistan dan India serta wawancara terkait tradisi masyarakat di dua negara ini menyambut datangnya Nowruz. Namun mari terlebih dahulu kita dengarkan bersama sebuah musik musim semi dari Balochistan Iran.

Penggalan musik Baloch dengan gaya Sut yang marak di daerah Balochistan Iran. Biasanya gaya musik dan puisi Sut berbicara mengenai alam, rumah atau kerinduan terhadap tempat kelahiran. Dan musik ini sangat tepat untuk musim semi.

Dengan tibanya Nowruz, lagu-lagu menyambut datangnya hari raya ini bukan hanya terdengar di Iran, tapi juga di negara lain yang memiliki budaya Iran. Iran memiliki sejarah kuno dan panjang, akibatnya wilayah budayanya juga sangat luas. Nowruz kuno salah satu pemandangan utama wilayah ini yang saat ini mencakup lebih dari 12 negara.

Nowruz yang menandai awal muslim semi di belahan bumi utara selalu disertai dengan tradisi yang indah dan lebih dari tiga milenium bersamaan dengan tibanya musim semi, berbagai keluarga di berbagai wilayah dunia berkumpul merayakan hari bahagia ini. Nowruz sangat dicintai rakyat dunia dan pada tahun 2010, PBB merilis resolusi dan menetapkan hari bahagia ini sebagia Hari Nowruz Internasional. Di antara negara-negara yang merayakan Nowruz adalah Afghanistan, Pakistan, Azerbaijan, Turki, India, Tajikistan, Turkministan dan sejumlah etnis di Cina dan berbagai negara lain.

Masyarakat pengguna bahasa Persia dan ramah Tajikistan merayakan Nowruz seperti yang dilakukan warga Iran. Menurut masyarakat Tajikistan, perayaan Nowruz lebih memiliki sejarah yang lama dan dirayakan sejak dahulu, ketimbang perayaan hari-hari lainnya. Hari raya Nowruz yang merupakan hari nasional nenek moyang mereka dinilai sebagai rahasia persahabatan dan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Itulah mengapa mereka menyebut Nowruz dengan nama Ayam Xedir yang berarti Hari Raya.

Di negara Tajikiskan, mereka mempersiapkan perayaan hari Nowruz sejak beberapa pekan sebelum pergantian tahun. Mereka membersihkan rumah dan lingkungannya dari debu dan kotoran. Masyarakat di sana membeli pakaian baru menyambut Nowruz. Bagi mereka Nowruz membuat hati manusia menjadi lebih muda dan saling kunjung di antara mereka dimulai lagi. Masyarakat Tajikistan sama seperti rakyat Iran menggelar taplak Haft Sin. Mereka yang lebih tua mempersiapkan hadiah yang diperuntukkan bagi mereka yang lebih muda dan bersama-sama membaca doa pergantian tahun.

Ketika Nowruz tiba, di setiap rumah warga Tajikistan disediakan makanan khas yang dalam bahasa mereka disebut Dastarkhan. Para tamu biasanya disajikan makanan ini dan dimulai dengan doa bersama. Sementara di desa-desa dan kota kecil Tajikistan, masyarakat sejak 15 hari sebelum Nowruz berkumpul dan bergembira di sebuah bundaran besar. Di sana warga menyaksikan banyak atraksi, terutama pertandingan gulat.

Mereka juga melakukan upacara adat yang menunjukkan betapa pentingnya pertanian dan kerja keras. Di acara ini hadir kepala desa dihadapan masyarakatnya di bundaran tersebut sambil membacakan bait-bait puisi. Setelah itu secara simbolik ia mulai bekerja di atas sebuah tanah pertanian. Lalu sekelompok pemuda muncul dengan pakaian daerah dan mengulangi bait-bait puisi sambil menaburkan benih. Seorang gadis Tajikistan juga hadir dalam perayaan ini dengan pakaian daerah memasuki tanah pertanian sebagai simbol musim semi dan tumbuhnya tanaman.

Ada perayaan bunga mawar yang dirayakan di kawasan Tajikistan bersamaan dengan tumbuhnya bunga tulip. Perayaan ini biasanya dilakukan bulan Farvardin selama tiga hari. Di hari pertama mereka mempersiapkan perayaan bunga mawar dengan memetik bunga. Di hari kedua dan perayaan inti, masyarakat memakai pakaian barunya dan keluar dari rumahnya menuju tempat perayaan. Sementara sekelompok orang yang telah dipilih sejak sebelumnya membacakan bait-bait puisi yang ada hubungannya dengan bunga tulip, syukur kepada Tuhan dan mengutuk kezaliman.

Setelah menyelesaikan upacara adat tersebut, warga melanjutkan acara makan-makan hidangan tradisional dan menyaksikan pelbagai perlombaan dan musik. Sementara di hari ketiga, masyarakat beramai-ramai melakukan ziarah ke kuburan keluarganya yang telah meninggal, begitu juga kepada tokoh masyarakat. Di hari Nowruz, di kawasan utara Tajikistan para wanita memasak makanan nasional Tajikistan dan menghadiahkannya kepada tetangga. Sementara di barat daya negara ini, mereka memasak makanan tradisional bernama Darvishaneh.

Sementara perayaan Nowruz di India sedikit unik dan aneh, tapi negara luas ini juga memiliki jejak-jejak budaya Iran, khususnya di era kerajaan di masa lalu dan maraknya budaya Iran serta bahasa Persia kala itu. Bahkan di budaya India saat ini masih dapat dirasakan jejak budaya Persia.

Nowruz selain dirayakan warga Iran yang berdomisili di India, juga sebagian warga negara ini merayakan tahun baru ini. Sekaitan dengan ini kami akan menyajikan wawancara dengan Saudara Qamar Abbas yang selama bertahun-tahun bermukim di Iran.

"Saya Qamar Abbas dari Negara Bagian Uttar Pradesh di utara India. Jika kita ingin berbicara mengenai Nowruz di India, harus saya katakan bahwa Nowruz dirayakan di tiga daerah India. Pertama di wilayah Kashmir India dan dirayakan seperti di Iran, dan hari pertama Nowruz ditetapkan sebagai hari libur resmi di daerah ini. Di Kashmir selain budaya silaturahmi seperti di Iran di hari Nowruz, warga daerah ini seiring dengan Nowruz menanam pohon dan warga menanam pohon di halaman rumah atau kebun mereka. Bahkan di tingkat negara bagian juga digalakkan penanaman pohon di hari tersebut. Pesta Nowruz berlangsung selama tujuh hari dan selama itu, makanan lokal ramai disajikan. Perayaan Nowruz di Kashmir sangat mirip dengan di Iran. Budaya wilayah ini juga dekat dengan budaya Iran. Oleh karena itu, Kashmir terkadang disebut Iran mini..."

"...Wilayah lain di India dan di antara entis Persia India, Nowruz juga dirayakan. Etnis Persia India ini sejatinya adalah pengikut Zoroaster Iran dan mereka disebut Farsi. Mereka adalah orang Iran yang berimigrasi ke India beberapa abad lalu dan budaya mereka sedikit banyak juga terpengaruh budaya lokal. Mereka ini juga menggelar pesta merayakan Nowruz. Pesta Nowruz mereka sedikit terpengaruh budaya India. Etnis Persia ini juga memasak makanan Iran dan juga makanan lokal saat pesta Nowruz. Misalnya makanan Iran yang disebut nasi safron dan yang lain adalah bubur Halim, serta makanan lainnya adalah makanan keseharian mereka yang sesuai dengan tempat tinggal mereka. Mayoritas etnis Persia ini hidup di wilayah Gujarat dan Mumbai. Ini adalah kelompok kedua..."

"...Adapun kelompok ketiga yang merayakan Nowruz adalah pengikut Syiah India, di manapun mereka tinggal di negara ini. Tapi pesta yang digelar kelompok ini tidak dirayakan secara umum atau publik, tapi mayoritasnya digelar di rumah masing-masing. Mereka menggelar jamuan dan memasak beragam makanan berdasarkan warna tahun. Banyak daerah di hari Nowruz melakukan tradisi kuno seperti menyiram air. Seperti yang telah saya singgung, penyelenggaraan pesta Nowruz di antara kelompok ketiga ini sekedar digelar di rumah dan mayoritasnya di antara pengikut Syiah India."

Dari India, kita beralih ke Pakistan, negara yang dari sisi budaya dan sejarah tidak memiliki banyak perbedaan di antara keduanya. Kami mewawancarai saudara Abdul Rahim Durrani terkait perayaan Nowruz di Pakistan.

" Bismillah al-Rahman al-Rahim. Saya Abdul Rahim Durrani, direktur Radio Pashtu suara Republik Islam Iran. Saya dari Negara Bagian Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan. Sebagian tradisi dan budaya serupa dengan Iran dan salah satu kesamaannya adalah angka tujuh. Misalnya di sejumlah daerah, warga memasak makanan seperti tujuh makanan dan tujuh buah. Di berbagai daerah bisa jadi tradisinya berbeda. Jika kita berbicara mengenai daerah Peshawar, saya katakan bahwa saya berasal dari daerah ini. Warga daerah ini memasak tujuh jenis kue dan manisan di hari Nowruz dan di sejumlah daerah ada tradisi membersihkan rumah (Khane takkani), silaturahmi dan memakai pakaian baru. Tradisi seperti ini mirip dengan di Iran. Ada tradisi yang berbeda. Di sejumlah wilayah tradisinya adalah di malam Nowruz, warga menyalakan api dan melompat di atasnya..."

"...Di mayoritas wilayah Pakistan seperti Kashmir dan Gilgit-Baltistan yang saat ini berubah menjadi negara bagian, warganya mengatakan bahwa ketika Imam Ali as ditetapkan sebagai Amirul Mukminin, hari itu bertepatan dengan Nowruz. Oleh karena itu, di hari Nowruz mereka membaca doa tertentu dan memakai pakaian baru dan pesta Qawali (pembacaan syair) serta permainan polo. Di sebagian wilayah seperti Balochistan, juga memiliki tradisi sisdah be dar dan di hari ke-13 awal tahun mereka pergi ke gunung atau padang rumput serta menggelar ritual ini sambil menyantap berbagai makanan. Di antara tradisi kuno adalah menyiram air, di mana warga saling menyiram air. Ini merupakan salah satu tradisi kuno di mana warga meyakini air penerangan !

"...Di kota-kota besar lainnya seperti Karachi dan Lahor, acara Nowruz tidak banyak digelar, tapi di wilayah pegunungan, Kashmir, Gilgit-Baltistan dan negara bagian Balochistan, warga lokal menggelar tradisi Nowruz. Nowruz sendiri memiliki filasafat kuno dan berhubungan dengan pertanian, serta rakyat di berbagai wilayah ini mayoritasnya adalah petani atau peternak dan keyakinan seperti ini marak di antara mereka."

Demikan tadi wawancara kami dengan saudara Durrani terkait acara Nowruz di Pakistan.