Menyingkap Kebohongan Anti-Iran di Media Barat
(last modified Sat, 16 Mar 2024 08:05:32 GMT )
Mar 16, 2024 15:05 Asia/Jakarta
  • Menyingkap Kebohongan Anti-Iran di Media Barat

Sebuah buku berjudul "Kebohongan Slogan Wanita, Kehidupan, Kebebasan" mengulas lebih dari 38.000 kebohongan lima media Barat berbahasa Farsi yang anti-Iran dalam 46 hari.

Buku "Kebohongan Slogan Wanita, Kehidupan, Kebebasan" menguliti kebohongan anti-Iran yang paling penting dalam fenomena kerusuhan yang didukung Barat di Iran pada tahun 1401 Hs.

 

Beberapa negara Barat yang memusuhi Iran telah merencanakan operasi habis-habisan melawan Iran pada tahun 1401 Hs, dan melancarkan perang gabungan yang dilancarkan dengan dalih masalah ekonomi dan berpusat pada universitas.

Gerakan mereka semakin menemukan momentum dengan menunggangi isu kematian Mahsa Amini, seorang gadis Iran di pos polisi di bulan Shahrivar 1401 Hs.

 

Kematian gadis muda suku Kurdi Iran ini dijadikan amunisi oleh para pemimpin Amerika Serikat dan Barat semua koordinat yang diperlukan untuk mengobarkan kerusuhan di Iran.

Media berbahasa Persia dan saluran satelit milik negara-negara Barat dengan sejarah kolonial, secara aktif melancarkan propaganda 24 jam sehari. Misalnya, BBC Persia TV, yang berusaha menunjukkan dirinya profesional dan netral dalam aktivitasnya melawan rakyat Iran, melepas topengnya dan menghunus pedang terhadap rakyat Iran.

Di puncak kerusuhan di Iran, muncullah lima media anti-Iran yaitu: BBC Persia yang berafiliasi dengan pemerintah Inggris, Iran International yang berafiliasi dengan pemerintah Saudi dan Israel, Voice of America dan Radio Farda yang berafiliasi dengan pemerintah Amerika, serta Manoto yang berafiliasi dengan pemerintah Inggris dan Israel, yang melancarkan propaganda hitam untuk memprovokasi kerusuhan semakin berkobar luas di Iran.

Kinerja mereka diinvestigasi selama 46 hari mulaii dari 23 Shahrivar hingga 9 Aban 1401 Hs yang ditampilkan dalam sebuah buku investigatif  membahas lebih dari 38 ribu kebohongan tentang kerusuhan 1401 Hs di Iran.

 

 

Buku "Kebohongan Slogan Wanita, Kehidupan, Kebebasan" sebenarnya adalah ulasan tentang kebohongan, klaim, dan pembunuhan karakter yang digunakan media pemerintah hegemoni Barat dalam kerusuhan 1401 Hs untuk menghancurkan kepercayaan publik, perdamaian dan persatuan rakyat demi menghantam Iran yang bersatu.

 

Bab pertama buku ini membahas rekayasa pembunuhan yang dilancarkan gerakan afiliasi Barat di Iran dan penyebaran kebohongan yang menyasar opini publik Iran. Sejak hari-hari terakhir musim panas 1401 Hs, di bawah pengelolaan media Barat, setiap orang yang tewas di berbagai belahan negara disebut sebagai kerusuhan pemerintah Iran.

 

 

Bagi mereka, gadis remaja cantik lebih penting, karena lebih sesuai dengan slogan palsunya tentang perempuan, kehidupan, dan kebebasan. Sementara itu, orang yang meninggal karena kecelakaan dan perkelahian, atau anak perempuan dan laki-laki yang bunuh diri, diklaim sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh polisi dan aparat pemerintah Iran.

Bahkan lebih dari itu, orang yang masih hidup disebut mati. Selain itu, beberapa orang yang tewas seperti teroris dan kriminal juga menyalahkan polisi dan aparat keamanan Republik Islam.

 

Gerakan anti-Iran yang didukung Amerika Serikat, selain menyebarkan rumor pembunuhan, juga menyebarkan kebohongan yang meluas dan terkoordinasi untuk memprovokasi opini publik, keputusasaan masyarakat, dan menciptakan jarak antara masyarakat dan pemerintah.

Gerakan utopis yang mengira pemerintah Republik Islam Iran akan tumbang, menerbitkan kembali kebohongan tentang penyakit Pemimpin Besar Revolusi Iran, hingga kaburnya pejabat Republik Islam Iran ke negara-negara Barat.

Mereka merilis gambar dan video lama atau secara bersamaan memutar film ke beberapa kota atau pada beberapa tanggal berbeda menampilkan protes secara luas dan menggunakannya sebagai bahan bakar untuk membombardir opini publik di Iran.

Berita palsu tentang penangkapan besar-besaran terhadap tokoh, pelajar dan jurnalis serta rumor penyiksaan terhadap tahanan juga menjadi agenda media musuh.

Selain kekuatan asing dan dalam negeri yang telah diplot Amerika dan Barat, selebriti juga diperlukan untuk berperan sebagai pembawa api guna merangsang opini publik dan meningkatkan serangan terhadap pemerintah Iran.

Beberapa di antara selebritis tersebut adalah mereka yang sudah berada di luar negeri dan telah membuktikan pengabdiannya terhadap arus anti-Iran.

Beberapa dari selebritas ini hadir di Iran, meskipun mereka bekerja sama dengan gerakan anti-Iran.

Bagian lainnya adalah para selebriti yang berusaha semaksimal mungkin untuk menyenangkan pihak Barat. Dengan cara ini, dengan memukul rakyat dan pemerintah Republik Islam Iran, mereka berusaha melakukan persiapan untuk tinggal di Eropa dan Amerika.

Sementara itu, banyak tokoh yang terpaksa bereaksi di media sosial di bawah tekanan media anti-revolusioner. Bahkan ada pula yang menghentikan aktivitasnya di Iran, meski beberapa bulan kemudian, ketika situasi sudah tenang mereka kembali melanjutkan aktivitasnya.

Buku menarik ini disusun atas kerja keras Hamidreza Taji berdasarkan hasil reportase investigasinya.(PH)