Mengenal Kehidupan Presiden Iran, Syahid Sayid Ebrahim Raisi
(last modified Mon, 20 May 2024 07:14:20 GMT )
May 20, 2024 14:14 Asia/Jakarta
  • Almarhum Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi
    Almarhum Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi beserta rombongan gugur dalam kecelakaan udara Minggu (19/5/2024) di Varzeqan, Provinsi Azerbaijan Timur.

Dalam kecelakaan udara ini, Presiden Raisi dan rombongan termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, Ayatullah Mohammad Ali Al-e Hashem, Imam Jumat Tabriz dan Malek Rahmati, gubernur Azerbaijan Timur serta kepala penjaga keamanan presiden, pilot dan kopilot gugur.

 

Menurut laporan Jaringan Sahab, Syahid Sayid Ebrahim Raisi, presiden Iran lahir para Desember 1960 di keluarga beragama di kota Mashhad, di distrik Noghan.

 

Ayahnya bernama Hujjatul Islam Sayyid Haji Rais-ul-Sadati dan ibunya, Sayyidah Esmat Khodadad Husseini dari garis keturunan para sayid dari Imam Husein as dan silsilah keduanya sampai pada Zaid bin Ali bin Husein as.

Image Caption

Dia menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sekolah Javadiyeh dan memulai studi Hauzah Ilmiah (seminari) di Hauzah Nawab. Kemudian di madrasah Ayatullah Mousavinejad. Pada 1975, ia melanjutkan pendidikan ke seminari Qom dan di Hauzah Ayatullah Boroujerdi, dan untuk beberapa waktu ia belajar di sekolah yang dikelola oleh Ayatullah Pasandideh di bawah pengawasan pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini.

 

Menyusul insiden penghinaan terhadap Imam Khomeini di Koran Ettela'at pada 7 Juni 1978, dan dimulainya gerakan sipil, Sayid Ebrahim Raisi aktif dalam gerakan protes yang mayoritasnya dimulai dari Madrasah Ayatullah Boroujerdi (Madrasah Khan), dan termasuk elemen utama dalam gerakan Santri Revolusioner.

 

Aktivitas perjuangan Syahid Sayid Ebrahim Raisi dalam bentuk komunikasi dengan ulama revolusiner yang dibebaskan dari penjara atau diasingkan, dan beliau juga berpartisipasi dalam berbagai aksi konsentrasi, seperti konsentrasi ulama dan santri di Universitas Tehran.

 

Setelah kemenangan Revolusi Islam, Sayid Ebrahim Raisi ikut dalam program pendidikan khusus dan kaderisasi yang digelar oleh Syahid Beheshti untuk memenuhi kebutuhan manajeman pemerintah Islam. Dan menyusul terjadinya kerusuhan Marxis dan terciptanya berbagai permasalahan di Masjid Suleiman, beliau pergi ke kawasan tersebut bersama rombongan santri dalam bentuk kegiatan kebudayaan. Setelah kembali dari Masjid Suleiman, ia mendirikan kompleks politik-ideologis barak pelatihan Sefr-2 di Shahrood dan mengelolanya dalam waktu singkat.

 

Masuknya Syahid Sayid Ebrahim Raisi ke dalam bidang manajemen dimulai pada tahun 1980 ketika ia menjabat sebagai Asisten Jaksa Wilayah Kota Karaj, dan selang beberapa waktu, ia diangkat menjadi Jaksa Wilayah Karaj dengan surat keputusan Syahid Qoddusi.

 

Setelah dua tahun pada musim panas tahun 1982, Syahid Sayid Ebrahim Raisi mengemban tanggung jawab Kantor Kejaksaan Hamedan bersamaan dengan Kantor Kejaksaan Kota Karaj dan menjabat dalam posisi ini hingga tahun 1984.

Image Caption

Syahid Sayid Ebrahim Raisi diangkat sebagai wakil jaksa Revolusi Tehran pada tahun 1985 dan dengan demikian, periode pengelolaan (manajemen) peradilannya dimulai.

 

Sayid Ebrahim Raisi diangkat sebagai kepala Organisasi Inspeksi Umum Iran pada tahun 1994 dan menjabat posisi tersebut hingga 10 tahun kemudian.

 

Masa kepengurusan Sayid Ebrahim Raisi atas organisasi inspeksi negara merupakan titik balik dalam hidupnya, ia mengubah dan mensistematisasikan pengawasan lembaga administrasi dengan mengandalkan akumulasi pengalamannya.

 

Syahid Sayid Ebrahim Raisi juga merupakan wakil pertama ketua Mahkamah Agung Republik Islam Iran selama 10 tahun dari tahun 2004 hingga 2014, dan dari tahun 2014 hingga 2015, ia menjabat jaksa agung Iran.

 

Sayid Ebrahim Raisi juga menjadi jaksa khusus ulama dari tahun 2012 hingga 2021 atas perintah Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam. Selain itu, pada bulan Maret 2016, Raisi ditunjuk untuk memimpin Astan Quds Razavi (Kompleks makam Imam Ridha as) selama tiga tahun berdasarkan keputusan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan mengambil langkah-langkah efektif dalam rangka pelayanan efektif ke Tempat Suci Ali bin Musa al-Ridha (a.s.) dan memberikan pelayanan kepada para peziarah makam suci ini di ibu kota spiritual Islam Iran.

 

Syahid Sayid Ebrahim Raisi diangkat sebagai kepala Mahkamah Agung Iran pada 7 Maret 2019 atas keputusan Rahbar, dan kinerja peradilan pada masa kepemimpinan Raisi disebabkan oleh beberapa alasan; Ia mengangkat derajat lembaga ini dalam sistem pemerintahan Republik Islam.

 

Sayid Ebrahim Raisi dengan manajemen lapangan dan tindak lanjut serta penanganan permasalahan peradilan rakyat, tegas dan tanpa kompromi menangani koruptor ekonomi, menyusun dan menyelesaikan dokumen transformasi peradilan dan menjadikan peradilan cerdas, telah mengambil langkah serius untuk memajuikan keadilan peradilan di Republik Islam Iran, bahkan membuat pemimpin tertinggi revolusi memujinya karena melakukan transformasi ini dan menciptakan harapan di hati rakyat.

Almarhum Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi

Sayid Ebrahim Raisi tahun 2021 mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Iran di pemilu presiden ke-13, dan menang dengan meraih lebih dari 18 juta suara dalam pemilu presiden yang digelar pada 18 Juni 2021.

 

Latar belakan pendidikan Sayid Ebrahim Raisi; Tingkat empat fikih dan usul fikih di Hauzah Ilmiah Qom (seminari), Doktoral ilmu fikih dan prinsip hukum dengan spesialisasi hukum privat dari Universitas Shahid Mutahari, mengajar ilmu fikih di level tinggi dan yurisprudensi yudisial dan yurisprudensi ekonomi di seminari Tehran dan berbagai universitas, mengajar bahtsul kharij Fikih (kelas khusus mujtahid) dengan tema wakaf dan nazar serta amar makruf dan nahi munkar selama dua tahun di Hauzah Ilmiah Khorasan. (MF)