Trump Sebut Demonstran Binatang; Anggota Kongres Sebut Trump Menganggap Diri Raja
(last modified Wed, 11 Jun 2025 14:12:15 GMT )
Jun 11, 2025 21:12 Asia/Jakarta
  • Presiden AS Donald Trump
    Presiden AS Donald Trump

Pars Today – Demonstrasi-demonstrasi menentang kebijakan imigrasi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, setelah pecah di Los Angeles, kini menyebar ke kota-kota lain.

Orang-orang yang memprotes penyerangan terhadap imigran oleh pemerintah Presiden Donald Trump, mengatakan, petugas Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), alih-alih mengusir para penjahat yang dijanjikan oleh Trump tahun lalu dalam kampanyenya untuk bisa kembali ke Gedung Putih, malah berusaha mengusir para imigran ilegal taat hukum yang merupakan bagian vital masyarakat dan ekonomi lokal.
 
Demonstrasi menentang kebijakan imigran Donald Trump, saat ini sudah merembet ke sejumlah kota lain selain Los Angeles, seperti Boston, San Francisco, Dallas, Chicago, Atlanta, Tampa, Houston, dan New York.
 
Ratusan demonstran berkumpul di depan gedung ICE di New York, sembari membawa plakat-plakat dan meneriakkan slogan-slogan menuntut pemindahan lembaga itu dari negara bagian mereka.
 
 
Perampokan, Jam Malam, dan Penangkapan di Los Angeles
 
Dalam demonstrasi hari Selasa (10/6/2025) malam, 23 toko dijarah di Los Angeles, dan ratusan orang ditangkap. Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, di sebuah jumpa pers mengumumkan jam malam di beberapa pusat kota mulai pukul 20 hari Selasa hingga pukul 6 hari Rabu waktu setempat.
 
Sementara itu Kepala Kepolisian Los Angeles juga mengumumkan 197 orang ditangkap dalam demonstrasi terbaru. Pada saat yang sama, sebuah organisasi pembela hak-hak imigran melaporkan, sejak hari Jumat lalu sampai sekarang lebih dari 300 orang ditangkap oleh pasukan ICE.
 
 
Trump Sebut Demonstran Binatang
 
Presiden AS Donald Trump, dalam salah satu pidatonya menyatakan bahwa imigrasi yang lepas kontrol akan berujung dengan kekacauan. Ia mengatakan, “Kami akan membebaskan Los Angeles.” Dalam pidatonya di pangkalan militer Fort Bragg, di Carolina Utara, Trump menyerang para pemrotes kebijakan imigrasi dan mengatakan, “Mereka adalah binatang.”
 
 
Anggota Kongres: Trump Anggap Dirinya Raja
 
John Garamendi, anggota Kongres AS, dalam wawancara dengan CNN terkait pengerahan Pasukan Garda Nasional dan marinir ke California, untuk menghadapi demonstrasi rakyat yang memprotes kebijakan imigrasi Presiden AS mengatakan, langkah ini menunjukkan Trump, menganggap dirinya “raja rakyat ini”, dan punya kekuasaan serta orotitas untuk melakukan apa pun yang dikehendakinya.
 
 
Albanese: Serangan ke Wartawan Australia di Los Angeles Tak Bisa Ditolerir
 
Lauren Tomasi, wartawan Kanal 9 stasiun televisi Australia, hari Minggu lalu ditembak kakinya oleh polisi anti-huru-hara AS dengan peluru plastik saat tengah meliput demonstrasi di Los Angeles. Perdana Menteri Australia hari Selasa, menyebut aksi itu tidak bisa diterima dan brutal.
 
PM Australia Anthony Albanese mengatakan, “Kami menganggap peristiwa ini tidak bisa ditolerir, dan kami menilai peran media dalam situasi yang sangat penting ini, sangat krusial.”
 
 
Wartawan Foto NY Post Tertembak dalam Demonstrasi di Los Angeles
 
Aparat keamanan AS, menyerang wartawan dalam kerusuhan di Los Angeles, hari Selasa dan menembak seorang wartawan foto. Polisi AS menembak Toby Canham, wartawan foto New York Post, dengan peluru plastik di bagian kening.
 
Canham mengatakan, ia ditembak saat berada di tempat wartawan, dan mengenakan rompi jurnalis. Kepolisian Los Angeles, menolak berkomentar soal masalah ini dan mengklaim bahwa kejadian tersebut membutuhkan penyelidikan.
 
Toby Canham, adalah wartawan ketiga yang dalam aksi-aksi demonstrasi terbaru di Los Angeles, menjadi target penembakan aparat keamanan Amerika Serikat.
 
 
Biaya Raksasa Bentrokan Massa dan Polisi di AS
 
Akibat bentrokan yang terjadi antara massa dan polisi AS, saat penegakkan kebijakan imigrasi pemerintah, dan pengerahan 4.700 tentara oleh Trump, Brian McDonnell, Asisten khusus Menteri Pertahanan AS, Selasa mengumumkan penempatan pasukan ini menghabiskan biaya sekitar 134 juta dolar, di luar biaya kerusakan akibat bentrokan dengan massa. (HS)