Iran: Destinasi Wisata Paling Ekonomis dan Kompetitif Tahun 2017
https://parstoday.ir/id/radio/iran-i35132-iran_destinasi_wisata_paling_ekonomis_dan_kompetitif_tahun_2017
Pariwisata merupakan sebuah kumpulan interaksi pada proses yang menarik dan jamuan antara pelancong, agen-agen perjalanan, pemerintah asal dan tujuan serta masyarakat lokal.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Mar 28, 2017 09:36 Asia/Jakarta

Pariwisata merupakan sebuah kumpulan interaksi pada proses yang menarik dan jamuan antara pelancong, agen-agen perjalanan, pemerintah asal dan tujuan serta masyarakat lokal.

Pariwisata terjadi dalam perjalanan seorang pelancong. Proses ini mencakup berbagai aktivitas antara lain perencanaan perjalanan, kunjungan ke destinasi, penginapan, perjalanan pulang dan bahkan kenangan serta kisah perjalanan itu sendiri. Tidak ketinggalan pula beberapa aktivitas menarik lain seperti belanja suvenir dan komunikasi pelancong dengan masyarakat lokal. 

 

Pariwisata memiliki berbagai jenis dan identifikasi proporsional seluruh sektor tersebut akan sangat penting untuk perencanaannya, mengingat masing-masing jenis pariwisata memiliki tuntutan dan jasa yang berbeda pula. Kunjungan untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga atau kawan misalnya, biasanya tidak memerlukan sarana seperti hotel atau bahkan restoran. Namun para pelancong jenis ini tetap memerlukan sarana dan fasilitas lain. Atau terkadang destinasi pelancong adalah wilayah terpencil pedesaan dan selama kunjungan itu mereka tidak memerlukan layanan seperti di kota.

 

Oleh sebab itu, hingga kini para analis dan lembaga-lembaga internasional telah menentukan banyak kategori dan parameter dalam pariwisata. Pariwisata etnis, budaya, sejarah, alam, hiburan, atau bahkan semi-bisnis. Pariwisata dibagi berdasarkan letak geografi, destinasi, tujuan perjalanan dan tempat tinggal. Setiap negara sekarang saling berlomba menawarkan definisi baru pariwisata dalam rangka memberikan kesan serta nilai khas dan unggul di masing-masing sektor. Organisasi Pariwisata Dunia (WTO) membagi pariwisata dalam beberapa kategori antara lain, pariwisata budaya, alam, bisnis, relijius dan olahraga.

 

Menjelang tahun 2017, situs Business Insider yang beraktivitas di sektor bisnis dan berita teknologi, membahas banyak negara dari sisi daya tarik pariwisata. Situs ini mencantumkan nama 50 negara sebagai prioritas destinasi untuk pariwisata tahun 2017 dan Iran termasuk di antara destinasi penting pariwisata untuk tahun depan. Biasanya list seperti ini akan disandingkan dengan list dari sejumlah majalah seperti Travel National Geographic, Lonely Planet dan juga Tripadvisor.

 

Business Insider mengkonfirmasikan peningkatan kecenderungan pariwisata ke Iran pada tahun 2017 dan salah satu faktornya adalah peningkatan jumlah penerbangan langsung ke Tehran dari sejumlah kota besar dunia seperti Paris dan London serta pembangunan berbagai hotel baru di Iran. Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menjamu sekitar lima juta wisatawan dan setiap tahunnya mencatat pendapat sebesar 5,7 miliar dolar. Dan sesuai program negara, hingga tahun 2025, Iran menargetkan peningkatan jumlah pelancong hingga 20 juta. Dalam hal ini, Iran telah melakukan sejumlah kemudahan seperti pemberian visa on-arrival bagi para wisatawan dari 190 negara serta e-visa.

 

Kenyataannya adalah bahwa keamanan di Iran merupakan salah satu faktor utama daya tarik bagi wisatawan asing. Business Insider menekankan stabilitas dan keamanan Iran di Timur Tengah yang selain meningkatkan volume penerbangan ke Republik Islam juga akan membuat semua destinasi dan hotel-hotel di Iran kebanjiran pelancong. Ini semua terjadi di saat Amerika Serikat mengancam akan mempersulit mereka yang pernah berkunjung ke Iran. Keputusan yang dikecam oleh banyak negara Eropa dan menilainya tidak adil.

 

Namun keamanan dan stabilitas di Iran di tengah meluasnya ketidakamaman dan teror di Timur Tengah yang akhirnya menjadi alasan utama kunjungan para pelancong bukan hanya dari Timur, melainkan juga dari negara-negara Eropa dan Amerika. Nama Iran bersanding di antara sederet nama negara-negara seperti Portugal, Jepang, Peru, Perancis dan Italia, di saat nama sejumlah kota di kawasan seperti Amman di Oman berada di posisi terbawah sementara Abu Dhabi di Uni Emirat Arab terpaut jauh dari Iran.

 

Nama Turki tidak tercantum dalam list tersebut. Berdasarkan data yang beredar, para pelancong asal Jerman dan Eropa dalam beberapa bulan terakhir, telah mencoret nama Turki dari list tur mereka dan lebih memilih negara-negara aman seperti Yunani, Iran dan negara-negara di utara Laut Kaspia sebagai tujuan alternatif mereka. Selain itu, berbagai laporan dalam beberapa bulan terakhir menyebutkan bahwa permintaan kunjungan kengara-negara Eropa juga menurun.

 

Serangan teror di Paris, peristiwa di Brussel dan berbagai peristiwa serupa di Eropa merugikan industri pariwisata negara-negara tersebut. Oleh karena itu, keamanan dan stabilitas serta ketenangan di perbatasan dan provinsi Iran dari satu sisi dan juga daya tarik sejarah yang dimiliki Republik Islam di sisi lain, membuat Iran menjadi salah negara destinasi utama dalam peta pariwisata dunia.

 

Pada tahun 2015, Forum Ekonomi Dunia (WEF) dalam laporan bertajuk "Indeks Pariwisata dan Perjalanan Kompetitif" menganalisa 141 negara dunia dan Iran ditetapkan sebagai negara destinasi pariwisata paling ekomomis dan kompetitif. Laporan ini menyebutkan seluruh kondisi ekonomi 141 negara dunia bersama informasi 90 indeks persaingan di sektor pariwisata sejak tahun 2013 hingga 2015.

 

Berdasarkan laporan tersebut, Iran menduduki peringkat pertama kemudian disusul Mesir dan Indonesia di posisi kedua dan ketiga sebagai negara paling ekonomis dan kompettiif di sektor pariwisata dunia. Biasanya persaingan harga dalam pengeluaran kunjungan atau rendahnya tarif kunjungan ke sebuah negara, akan meningkatkan popularitas negara tersebut bagi wisatawan dan juga mengundang investasi di sektor pariwisata.

 

Pada tahun lalu, berkat daya tarik di sejumlah destinasi pariwisata seperti Perspolis dan kota-kota bersejarah seperti Isfahan dan Shiraz, masuk di antara destinasi teratas pariwisata dunia oleh sejumlah majalah internasional seperti Financial Times dan The Guardian. Independent terbitan Irlandia mengkonfirmasikan peningkatan tur dan perjalanan ke Iran hingga 200 persen. Masjid-masjid dan tempat-tempat religius yang megah di Iran dan juga sejarah yang menjadi poin unggul Republik Islam. Ini semua didukung dengan peningkatan rute penerbangan ke Iran.

 

Perkembangan pada tahun 2016 menyebutkan, tahun ini Iran dan Singapura menandatangani nota kesepamahan di bidang pariwisata. Kesepakatan itu ditandatangani Menteri Koperasi, Pekerjaan dan Kesejahteraan Sosial Iran serta delegasi perusahaan Kim Hong Singapura, di Tehran. Menurut rencana perusahaan tersebut akan membantu Iran dalam menggalang investasi perusahaan di Singapura untuk proyek pariwisata dan pembangunan hotel di Iran.

 

Transfer pengetahuan dan teknologi ke pasar Iran termasuk di antara poin yang disebutkan dalam nota kesepahaman tersebut.  Dalam konferensi "Peluang Investasi di Iran" yang digelar oleh Federasi Dagang Singapura, yang dibuka dengan pidato Rabiei, Menteri Koperasi, Pekerjaan dan Kesejahteraan Sosial Iran, serta dihadiri 150 direktur dan investor di Tehran, sektor pariwisata Iran mendapat perhatian khusus. Banyak perusahaan internasional dan pengembang hotel Singapura yang menyatakan siap terjun dalam proyek "100 Hotel; 100 Lapangan Kerja" di Iran.

 

Republik Islam Iran menjadi tuan rumah konvensi pariwisata sedunia di tahun 2017. Reza Shajie, direktur jenderal lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan kementerian pemuda dan olahraga Iran kepada wartawan mengatakan penyelenggaraan konvensi pariwisata internasional di Iran tahun 2017 merupakan peluang yang baik untuk memperkenalkan daya tarik sejarah, alam dan budaya Iran kepada dunia.

 

"Pada saat penyelenggaraan konvensi pariwisata sedunia di Iran nanti, lebih dari 700 pemandu wisata dari seluruh dunia akan mengunjungi Iran. Mereka akan mengenali potensi pariwisata Iran, termasuk olahraga tradisional Chogan," ujar Shajie.

 

Menurutnya, orang-orang Iran memiliki penghargaan yang tinggi terhadap warisan budaya peradabannya sendiri, termasuk Chogan. Dahulu kala, Chogan bukan hanya aktivitas kemahiran berkuda saja, tapi juga menunjukkan keterampilan berperang.