Lintasan Sejarah 3 Juli 2021
Hari ini Sabtu, 3 Juli 2021 bertepatan dengan 22 Zulkaidah 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 12 Tir 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Allamah Tabarsi Menyelesaikan Penulisan Buku Tafsir Majma Al-Bayan
906 tahun yang lalu, tanggal 22 Dzulqadah 536 HQ, Allamah Tabarsi menyelesaikan penulisan buku tafsir Majma al-Bayan.
Buku Tafsir Majma al-Bayan merupakan karya ahli tafsir terkenal Allamah Sheikh Tabarsi. Beliau dikenal dengan sebutan Amin al-Islam (Amanat Islam). Sebutan itu diberikan berkat keutamaan, kejujuran dan amanatnya dalam ilmu-ilmu Islam seperti fiqih, hadis dan tafsir.
Tafsir Majma al-Bayan merupakan satu dari buku tafsir penting al-Quran yang pernah ditulis oleh ulama Islam. Tafsir ini banyak mengulas sastra yang digunakan dalam al-Quran, selain tema-tema penting lainnya. Buku ini telah dicetak berkali-kali, namun Allamah Sheikh Tabarsi berhasil merampungkan penulisan buku tafsir monumentalnya ini pada tanggal 22 Dzulqadah 536 HQ.
Franz Kafka Lahir
138 tahun yang lalu, tanggal 3 Juli 1883, Franz Kafka, penulis terkenal Cheko, terlahir ke dunia.
Pada masa hidupnya, bahasa resmi di Cheko adalah bahasa Jerman, sehingga Kafka menuntut ilmu dalam bahasa Jerman dan semua karya tulisnya menggunakan bahasa tersebut.
Kafka meraih gelar doktor dalam bidang hukum dan ia kemudian mempelajari sastra Jerman. Kafka mulai menulis sejak usia muda namun ia menerbitkan karyanya untuk pertama kali pada tahun 1907.
Kualitas dari karya-karya Kafka mulai dikenal luas setelah kematiannya. Pada tahun 1940-an, karya-karya Kafka mulai populer di Prancis, namun rakyat Jerman mulai mengenalnya setelah Perang Dunia Kedua. Ketika karya Kafka berjudul Collected Works diterbitkan tahun 1950-an, Kafka dimasukkan ke dalam kelompok penulis terkemuka Jerman abad ke-20. Karya Franz Kafka yang paling terkenal berjudul The Trial yang terbit tahun 1925.
Pesawat Sipil Iran Ditembak AS
33 tahun yang lalu, tanggal 12 Tir 1367 HS, sebuah pesawat sipil Airbus milik Iran dalam perjalanannya dari Iran menuju Dubai ditembak rudal oleh kapal perang AS, USS Vincennes.
Seluruh penumpang pesawat bernomor Iran Air 655 itu beserta awak pesawatnya, yang keseluruhan berjumlah 298 orang, tewas. Peristiwa ini terjadi di akhir perang Irak-Iran.
Saat itu, kapal perang AS tersebut tengah berada di perairan Teluk Persia. AS menyatakan bahwa penembakan itu disebabkan karena kelalaian tentaranya. Namun mengingat kapal perang Vincennes milik AS itu memiliki perlengkapan yang sangat canggih, alasan tersebut sulit diterima. Yang lebih aneh lagi, setelah peristiwa itu, komandan kapal perang Vincennes tersebut malah diberi medali kehormatan oleh pemerintah AS.
Semua fakta ini, termasuk juga dokumen-dokumen resmi lainnya, menunjukkan bahwa penembakan terhadap pesawat sipil Iran oleh AS adalah sebuah kesengajaan.