Jul 28, 2021 12:01 Asia/Jakarta

Badai hebat terjadi ketika atmosfer tidak stabil. Sering di sore hari ketika permukaan tanah yang dipanaskan paling tinggi. Badai hebat dapat pecah dengan kecepatan yang mengejutkan.

Tanda pertama adalah angin kencang tiba-tiba yang dikenal sebagai garis angin kencang berbahaya. Udara dingin mengalir turun dan keluar dari kepala badai.

Badai terbentuk ketika udara lembab yang sangat hangat, seringkali di atas daratan, bergerak ke atas dengan kecepatan tinggi dan bercampur dengan udara yang jauh lebih dingin. Angin kencang ini dikenal sebagai udara yang bergerak ke atas. Udara hangat berupa uap air mendingin dan mengembun membentuk awan. Panas yang dilepaskan membuat awan terus tumbuh dan berkembang menciptakan awan badai kumulonimbus spektakuler berbentuk landasan yang dapat menggelembung setinggi 18.000 meter.

Di bawah awan, angin bisa bertiup hingga 140 kilometer per jam. Semakin besar perbedaan antara suhu awan dan atmosfer di sekitarnya, semakin kuat kemungkinan terjadinya badai petir.

Di dalam air, tetesan menembak ke arah atas. Hujan es dan partikel es kecil terbentuk dan mereka saling bertabrakan membentuk muatan listrik negatif dan positif. Ketika muatan ini bersatu, kilatan petir terjadi.

Petir menyebabkan udara dan panas mengembang dan inilah yang menghasilkan suara guntur yang keras. Sementara itu, tetesan air yang bertambah berat akan jatuh ke tanah sebagai hujan atau hujan es dan terkadang dapat menyebabkan banjir bandang. Memang dalam waktu singkat, badai yang hebat dapat menimbulkan kerusakan yang cukup berarti bahkan korban jiwa.