Aug 15, 2021 10:13 Asia/Jakarta

Kekerasan telah meningkat di Afghanistan yang dilanda perang dalam beberapa pekan terakhir saat Taliban melancarkan serangan kilat di negara itu.

Ratusan ribu warga Afghanistan terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan di bagian lain negara itu atau melintasi perbatasan.

Militan Taliban telah menguasai tiga kota lagi di Afghanistan.

Ini terjadi karena kelompok tersebut telah mendapatkan dominasi lebih dari setengah dari 34 ibu kota provinsi negara itu.

NATO telah memperingatkan Taliban terhadap invasi mereka, dengan mengatakan bahwa aliansi militer pimpinan AS akan mendukung pemerintah Afghanistan dalam menghadapi serangan kelompok itu.

Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell telah meminta AS untuk melakukan serangan udara terhadap Taliban untuk menghentikan kelompok itu dari merebut Kabul.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga telah berjanji untuk memobilisasi kembali pasukan militer negara itu ketika Taliban semakin dekat ke ibu kota.

Pengumuman itu muncul saat AS mengerahkan 3.000 tentara ke Afghanistan untuk membantu evakuasi staf kedutaan AS dan warga negara Amerika.

Staf kedutaan juga telah diperintahkan untuk merobek dan membakar dokumen sensitif karena dapat digunakan untuk melawan AS.

AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 dengan dalih berperang melawan Taliban. Namun, negara yang dilanda krisis itu belum melihat kedamaian atau ketenangan selama 20 tahun pendudukan.

Tags