Lintasan Sejarah 7 Februari 2022
Hari ini Senin, 7 Februari 2022 bertepatan dengan 5 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 18 Bahman 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abu Yusuf Yaqub bin Ishaq Gugur Syahid
1199 tahun yang lalu, tanggal 5 Rajab 244 HQ, Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq yang terkenal dengan nama Ibnu Sikkit, ilmuwan dan ahli bahasa terkemuka muslim, gugur syahid akibat dibunuh oleh salah satu penguasa Dinasti Abasiah.
Ibnu Sikkit dilahirkan di Khozestan di barat daya Iran dan kemudian bersama keluarganya pergi ke Baghdad.
Di sana, ia belajar kepada ulama-ulama terkemuka pada zaman itu. Kemasyhuran Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq menyebabkan khalifah Mutawakil memintanya untuk mengajar anaknya. Namun, karena Ibnu Sikkit mengajarkan kecintaan terhadap Ahlul Bait Rasulullah, khalifah Mutawakil akhirnya membunuhnya.
Ibnu Sukait meninggalkan lebih dari 20 jilid buku yang di antaranya berjudul "Islahul Mantiq" dan sebuah buku kumpulan syair.
Wafatnya Ayatullah Sayid Hibatuddin Hairi Huseini Syahrastani
55 tahun yang lalu, tanggal 18 Bahman 1345 HS, Ayatullah Sayid Hibatuddin Hairi Hosseini Shahrastani meninggal dunia dalam usia 83 tahun. Beliau dimakamkan di komplek suci Kazhimain, Irak.
Sayid Muhammad Husein yang lebih dikenal dengan Hairi Huseini Syahrastani lahir di kota Samara pada 1262 HS. Setelah menyelasaikan pendidikan awal hauzah, beliau belajar kepada Ayatullah Akhond Khorasani, Sayid Kazhim Yazdi dan Syeikh al-Syariah Isfahani hingga mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Pasca kemerdekaan Irak dari penjajahan Inggris, Ayatullah Syahrastani diangkat menjadi Menteri Ma'arif Irak dan sejak itu beliau mulai mereformasi urusan agama dan melindungi pelajar agama, sehingga beliau akhirnya diangkat menjadi Ketua Dewan Tinggi Irak.
Selama beberapa tahun Ayatullah Syahrastani menjadi anggota Parlemen Irak dan setelah itu beliau mengkhususkan waktunya untuk menulis buku dan membela Islam dari musuh-musuh. Beliau juga punya hubungan yang dekat dengan para cendikiawan dunia Islam untuk menyadarkan dunia Islam dan berusaha keras untuk mendidik semangat persatuan dan kebangkitan umat Islam.
Beliau meninggalkan banyak karya ilmiah seperti Feidh al-Bari, al-Syariah al-Thabi'ah dan al-Dalail wa al-Masail.
Husain bin Thalal Meninggal
23 tahun yang lalu, tanggal 7 Februari tahun 1999, Husain bin Thalal, Raja Yordania, meninggal dunia akibat kanker.
Dia dilahirkan pada tahun 1935 dan menyelesaikan pendidikan di akademi militer Inggris. Raja Husain naik tahta pada usia tujuh belas tahun setelah ayahnya, Raja Thalal, pada tahun 1952 dinyatakan tidak mampu memerintah akibat penyakit yang dideritanya.
Selama masa pemerintahannya, Raja Husain mengalami berbagai upaya kudeta dan teror, di antaranya invasi dan pendudukan rezim Zionis atas kawasan Tepi Barat Sungai Yordan. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Husain adalah tragedi September Hitam. Saat itu, pada bulan September 1970, Raja Husain yang mengkhawatirkan terganggunya kestabilan Yordania, memerintahkan pasukannya untuk melakukan represi terhadap para pengungsi Palestina yang berada di Yordania, yang berakhir dengan pembunuhan massal terhadap sekitar 15.000 warga Palestina.
Raja Husain merupakan pendukung utama rencana AS untuk menjalin "perdamaian" antara Arab dan rezim Zionis. Pada tahun 1994, ia menandatangani perjanjian damai dengan rezim Zionis. Sepeninggal Raja Husain, tahta kerajaan diduduki oleh putranya, Raja Abdullah, yang beribukan seorang perempuan asal Inggris.