Mar 02, 2022 10:29 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 2 Maret 2022
    Lintasan Sejarah 2 Maret 2022

Hari ini Rabu, 2 Maret 2022 bertepatan dengan 28 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 11 Isfand 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Imam Husein dan Rombongan Bergerak dari Madinah ke Mekah

1383 tahun yang lalu, tanggal 28 Rajab 60 HQ, Imam Husein as dan rombongan bergerak dari Madinah ke Mekah.

Setelah kematian Muawiyah bin Abu Sufyan, Khalifah Pertama dan Pendiri Bani Umayah pada 15 Rajab tahun 60 HQ, Yazid bin Muawiyah langsung diangkat menggantikan ayahnya. Tanpa menunggu lama, Yazid mengirimkan surat kepada gubernur Madinah yang memerintahkannya agar mengambil baiat dari Imam Husein as dan beberapa orang tokoh Madinah lainnya.

Rombongan Imam Husein as

Imam Husein as menolak untuk berbaiat kepada Yazid. Kepada mereka yang datang kepadanya dan menuntut beliau agar berbaiat, Imam Husein as berkata, "Orang seperti saya tidak akan pernah membaiat orang seperti Yazid yang fasiq." Tapi gubernur Madinah bersikeras agar beliau menyatakan baiatnya kepada Yazid.

Imam Husein as pada 28 Rajab 60 Hq, terpaksa meninggal kota Madinah menuju Mekah, sehingga kebangkitan beliau ini dapat mengungkap boroknya pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Pada akhirnya, perjalanan beliau ini berakhir dengan epik dan perjuangan sempurna Imam Husein as di Karbala, tepat di hari kesepuluh bulan Muharram yang dikenal dengan Asyura.

Morteza Hananeh Lahir

99 tahun yang lalu, tanggal 11 Isfand 1301 HS, Morteza Hananeh, seorang musisi kontemporer Iran, terlahir ke dunia.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Hananeh masuk ke sanggar musik untuk mengembangkan kemampuannya di bidang musik. Dia kemudian memimpin Orkestra Simfoni Tehran dan kemudian bergabung dengan Radio Iran.

Morteza Hananeh

Morteza Hananeh juga menjadi guru musik dan menulis berbagai buku musik, di antaranya berjudul "Langkah-Langkah Yang Hilang". Morteza Hananeh meninggal dunia pada 24 Mehr 1367 HS di usia 67 tahun.

Pejabat Sri Lanka Dibom

31 tahun yang lalu, tanggal 2 Maret 1991, sedikitnya 19 orang tewas dan 73 lainnya terluka saat sebuah bom mobil meledak di ibukota Sri Lanka, Kolombo.

Serangan bom itu membunuh Wakil Menteri Pertahanan Sri Lanka, Letnan Kolonel Ranjan Wijeratne. Saat kejadian, Wijaratne beserta lima orang pengawalnya tengah melintas di dekat lokasi pengeboman dan turut tewas bersama 13 korban lainnya.

Sejak menjabat sebagai orang nomor dua di Kementerian Pertahanan Sri Lanka, Wijeratne mengambil sikap tegas dan tanpa kompromi terhadap pemberontak Macan Tamil (LTTE). Berkali-kali ia menolak upaya damai dan lebih memilih aksi militer untuk menyelesaikan konflik dengan suku Tamil, yang telah berlangsung selama 14 tahun.

Kematian Wijeratne memicu kekerasan lebih lanjut antara pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak Tamil. Selang sebulan kemudian, seorang pengebom bunuh diri membunuh mantan perdana menteri India, Rajiv Gandhi.

Gandhi dianggap memusuhi kaum Tamil karena mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Sri Lanka pada tahun 1987. Selanjutnya, pada bulan Mei 1992, giliran Presiden Sri Lanka, Ranasinghe Premadasa, yang tewas dalam serangan bom mobil. 

Warga minoritas Tamil di bawah pimpinan LTTE telah memberontak terhadap pemerintah Sri Lanka yang didominasi etnis Singhala sejak tahun 1983. Hingga tahun 2002, perang saudara yang terjadi di bekas koloni Inggris tersebut telah memakan korban jiwa tidak kurang dari 65.000 orang.

 

Tags