Inovasi dan Prestasi Baru Iran (15)
Selama beberapa pekan lalu, para pakar Iran berhasil merancang dan memproduksi perangkat untuk mendiagnosis gangguan tidur.
Studi tidur, diagnosis gangguan tidur seperti insomnia, hipersomnia dan berhenti bernafas dalam tidur, diagnosis kelainan irama jantung, postur tubuh dan pola gerakan saat tidur, diagnosis gangguan kejang terkait tidur dan penelitian untuk menyelidiki penyebab migrain dan sakit kepala neurologis adalah sejumlah aplikasi perangkat yang dibuat oleh para peneliti ini.
Teknologi yang digunakan dalam perancangan ini merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan ilmu kognitif. Perangkat ini bertindak sebagai perangkat diagnostik dengan membaca dan memproses berbagai sinyal biologis dan saraf. Hasil dari teknologi yang digunakan adalah subset dari teknologi konvergen. "PSG". PSG adalah tes multi-parameter yang merekam fungsi sejumlah organ dan sistem tubuh manusia dalam tidur.
Elektroensefalografi (EEG), Elektrokardiogram (ECG), Elektromiografi (EMG), aliran udara pernapasan, dan persentase saturasi oksigen darah termasuk salah satu komponennya. PSG adalah tes yang paling umum digunakan di pusat gangguan tidur. Tes ini digunakan untuk mendiagnosa berbagai kasus gangguan tidur termasuk sindrom apnea tidur obstruktif, sindrom apnea tidur sentral, PLMD, Narkolepsi, diagnosa gangguan tidur seperti insomnia, migrain dan sakit kepala neurologis serta gangguan lainnya.
Dari data pengujian ini banyak informasi yang dapat diperoleh, antara lain jumlah keterlambatan tidur, tahapan tidur, kualitas tidur, gangguan pernapasan. Selama ini kebutuhan Iran akan produk ini dipenuhi melalui impor pemenang asing. Dan sekarang produk ini menjadi alternatif yang cocok untuk produk luar negeri di pasar peralatan medis Iran.
Capaian lain dari sebuah perusahaan berbasih pengetahuan di Iran adalah keberhasilannya membangun pabrik tananam cerdas dan rumah kaca miniatur cerdas.
Dr. Elaheh Akbarnejad, CEO perusahaan berbasis pengetahuan di Taman Sains dan Teknologi Universitas Tehran mengatakan dunia menghadapi lonjakan populasi, perubahan iklim, kelangkaan air dan bertambahnya suhu panas bumi, oleh karena itu, kita harus mencari metode untuk memproduksi makanan lebih besar dengan sumber dan fasilitas lebih kecil. Berdasarkan data organisasi dunia, hingga tahun 2050 harus ada peningkatan 70 persen produksi pangan yang akan menjamin kebutuhan masyarakat dunia, hasilnya dengan memasuki bidang seperti internet Internet of Things (IoT), di samping pertanian vertikal atau indoor farming, akan dapat membantu kita memiliki pertanian yang lebih baik dan efektif.
Menurut peneliti ini, dengan menggunakan Internet of Things dan pertanian vertikal, 400 persen lebih banyak produk yang dihasilkan, dan pada saat yang sama, konsumsi air berkurang 95 persen dan konsumsi pupuk berkurang hingga 60 persen. Pestisida dan jamur juga bisa dihilangkan. Hasilnya, kami mencapai lebih banyak produk dengan harga lebih rendah dan sumber daya serta fasilitas lebih sedikit, yang berarti memastikan ketahanan pangan dunia. Dalam sistem ini, penggunaan Internet of Things membantu untuk mengontrol dan memantau berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Menurut CEO perusahaan berbasis pengetahuan tersebut, Plant Factory atau Smart Portable Greenhouse adalah pabrik untuk menumbuhkan tanaman yang menggunakan teknologi IoT dan teknologi pertanian vertikal. Produk yang menempati ruang seluas 2 meter persegi ini dirancang dalam tiga lantai dan memiliki enam nampan. Di dalam baki tersebut terdapat dua kemampuan, hingga 4.000 bibit tanaman dapat ditanam di ruang kecil itu, dan juga dengan menanam tanaman pada interval tertentu, tanaman dapat diperoleh secara langsung.
Menurut peneliti ini, dalam sistem ini, kami telah menggunakan sensor pertumbuhan tanaman yang efektif pada faktor pertumbuhan. Sensor ini meliputi sensor suhu dan kelembaban yang terletak di dalam setiap lantai; Sensor kelembaban tanah, sensor CO2 dan sensor optik juga termasuk di antara sensor yang digunakan dalam sistem ini. Sistem ini menggunakan cahaya buatan untuk pertumbuhan tanaman dan memiliki ventilasi, kipas pendingin dan pemanas sendiri, dan dapat sepenuhnya mengontrol kondisi suhu dan kelembaban dengan informasi yang dikirim dari sensor. Irigasi dan eksposur juga otomatis dan cerdas.
Semua data ini ditempatkan di satu situs web. Situs web juga dapat mengintervensi sistem dan mengontrol paparan dan irigasi jika perlu. Secara umum, sistem ini menyelesaikan rutinitasnya dan dapat menyelesaikan periode pertumbuhan tanaman secara penuh tanpa memerlukan pengguna.
Menurut CEO dari perusahaan berbasis pengetahuan ini, produk ini dapat dirancang dan dibuat dalam skala rumahan dan ditanam di sudut rumah tanpa memerlukan lampu atau waktu khusus untuk tanaman, bahkan dapat dirancang dan dibuat dalam ukuran wadah dan terletak di dekat pusat perbelanjaan dan hypermall dan menyediakan produk-produk yang dibutuhkan oleh hypermal, dan selain meminimalkan biaya pengiriman produk, memberikan produk organik kepada masyarakat. Perangkat ini juga dapat dilengkapi dan dipasang di rumah kaca yang lebih besar dan memberikan fasilitas yang sama kepada petani.
Pekan lalu, pemenang Festival Foto Internasional Khayyam ke-8 diumumkan secara online dalam sebuah upacara.
Menurut sekretaris Festival Foto Internasional Khayyam ke-8, para pemenang festival yang digelar dalam enam sesi dengan tema gratis monokrom, bebas warna, kota, fotografi konsep, pariwisata dan fotografi minimalis, diperkenalkan. Selama Festival Foto Internasional Khayyam, juri-juri internasional ternama dari enam benua menilai karya-karya dalam berbagai kategori.
Upacara penutupan dan penyerahan penghargaan rencananya akan dilaksanakan pada Mei tahun ini di Istana Golestan bersamaan dengan hari peringatan Khayyam, namun tidak memungkinkan karena kondisi wabah Corona. Dengan demikian para pemenang diumumkan di penutupan acara ini yang digelar secara online dan digelar melalui instagram Clup Foto Focus. Menurut aturan FIAP, buku festival yang indah, sebagai salah satu buku teratas dari Federasi Seni Fotografi Dunia (FIAP), telah dikirimkan ke semua peserta festival di lebih dari 72 negara.
Ini urutan pemenang festival yang meraih medali emas. Di kategori warna bebas penghargaan (PSA) dan pemenangnya dari Rusia, Alexander Zelinskiy, di kategori monocrom bebas, pemenangnya dari Bangladesh, M Yousuf Tushar dan di kategori perkotaan, PSA diberikan kepada Jasmina Gorjanski dari Kroasia. Selain itu di kategori konseptual, pemenang pertama dan peraih medali emas FIAP diberikan kepada Qassem Sahrai dari Iran, di kategori pariwisata, pemenang pertama FIAP adalah Yan Zingzhi dari Cina.
Amin Fayyazi dari Iran meraih penghargaan dan medali emas FIAP untuk kategori Foto Minimal, di kategori astronomi, pemenang pertama medali Khayyam dimenangkan Amirreza Kamkar, pemenang medali Kalam al-Molk adalah Mostafa Bidokhti dari Iran. Sementara di kategori terbaik, untuk peserta terbaik dimenangkan Sp Mukherji dari India dan peserta terbaik Timur Tengah dimenangkan oleh Ehsan Nik Farjam dari Iran. Penghargaan pemenang foto focus tahun ini diberikan kepada Sayid Ehsan Mortezavi dari Iran dan pemenang clup foto terbaik diberikan kepada Cina. Hadiah khusus sekretaris festival mencakup medali emas Khayyam dimenangkan Ehsan Nikfarjam dari Iran, medali perak digondol Elyas Haqiqi dari Iran dan medali perunggu, Phi Thi Thu Ha dari Vietnam.
Festival Foto Internasional Khayyam satu-satunya festival dalam negeri di bawah pengawasan Federasi Seni Fotografi Dunia (FIAP) dan PSA, dan foto yang lolos selain disimpan di arsip FIAP dan PSA atas nama fotografer, juga diperhitungkan untuk meraih gelar FIAP dan PSA.
Musim sebelumnya acara ini memenangkan gelar festival Iran yang paling banyak berpartisipasi. Secara total, 7 musim Festival Foto Internasional Khayyam, lebih dari 134.000 foto seniman dari 78 negara telah diterima sekretariat festival ini, yang merupakan rekor unik di antara festival seni Iran. Karya-karya terbaik periode sebelumnya dipamerkan di 32 kota dan 5 benua, antara lain Cina, Perpignan Prancis, Luksemburg, Yunani, Italia, Spanyol, Argentina, Afrika Selatan, Turki, Oman, dan beberapa negara lainnya.
Festival Foto Internasional Khayyam yang dipimpin oleh Ali Samii, wakil Focus di Iran dan dengan tujuan meningkatkan level fotografi dan dialog visual antara fotografer Iran dan dunia, serta dimaksudkan untuk mengenang Omar Khayyam, digelar oleh perwakilan FIAP di Iran, yakni Tim Focus di bawah lembaga budaya dan seni "Rumah Seni Khayyam".