Jun 19, 2022 09:27 Asia/Jakarta
  • 19 Juni 2022
    19 Juni 2022

Hari ini Ahad, 19 Juni 2022 bertepatan dengan 19 Dzulqadah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Khordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Iran dan Turki Ottoman Menandatangani Perjanjian Rum

205 tahun yang lalu, tanggal 19 Dzulqadah 1238 HQ, Iran dan Turki Ottoman Menandatangani perjanjian Rum.

Perjanjian Rum, yaitu sebuah kesepakatan yang dibuat oleh para wakil pemerintahan Iran dan Turki Ottoman ditandatangani di sebuah kawasan bernama “Rum” yang terletak di sebelah timur Turki. Perjanjian ini dibuat menyusul kekalahan beruntun yang diderita Turki Ottoman dalam perangnya melawan Iran.

Sejarah

Berdasarkan perjanjian ini, Iran melepaskan klaim kekuasaanya atas Sulaimaniah dan wilayah barat dari kawasan Zahab. Akan tetapi, sebagai konsesinya, Iran memperoleh kekuasaan atas Khorramshahr, Pulau Khidr, dan pinggiran Sungai Arwand. Iran juga memilik hak untuk berlayar di kawasan-kawasan laut sekitar daerah-daerah tadi.

Rosenberg Dieksekusi
 
69 tahun yang lalu, tanggal 19 Juni 1953, pasangan suami istri, Julius Rosenberg dan Ethel Greenglass, menjalani hukuman mati kursi listrik di Penjara Sing Sing di Ossining, New York.

Julius Rosenberg ialah seorang insinyur US Army Signal Corps yang lahir di New York pada 12 Mei 1918. Istrinya, Ethel Greenglass, yang bekerja sebagai seorang sekretaris, juga lahir di New York pada 28 September 1915.

Mereka warga sipil pertama Amerika yang dijatuhi hukuman mati karena kasus spionase. Hukuman tersebut dijatuhkan pada 5 April 1951 setelah keduanya terbukti bersalah membocorkan rahasia senjata atom kepada mata-mata Soviet.

Kasus tersebut menjadi perdebatan internasional dan kontroversi. Banyak yang memprotes karena hukuman mati merupakan hukuman yang kejam. Namun, banyak juga orang Amerika yang percaya bahwa kasus itu telah ditangani dengan adil.

Ali Syariati Wafat

45 tahun yang lalu, tanggal 29 Khordad 1356 HS, Doktor Ali Syariati, seorang cendekiawan Iran kontemporer, gugur di London akibat dibunuh oleh agen rahasia rezim Shah Pahlevi.

Doktor Ali Syariati, seorang cendekiawan Iran

Ali Syariati dilahirkan pada tahun 1933 di Sabzewar, timur laut Iran. Pada saat menuntut ilmu di bidang sastra Persia, Ali Syariati aktif dalam kegiatan politik menentang rezim Shah. Ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Sorbonne Pprencisrancis hingga meraih gelar doktor di bidang sejarah agama-agama.

Setelah kembali ke Iran, Doktor Ali Syariati aktif memberikan ceramah-ceramah kepada kaum muda Iran yang membahas masalah keadilan, perlawanan terhadap  kezaliman, dan masalah-masalah agama yang dikaitkan dengan situasi sosial zaman itu. Pidato-pidato Ali Syariati banyak memberikan pencerahan kepada para pemuda Iran dan dia menjadi salah satu penggerak revolusi Islam di Iran.

Pidato-pidato Syariati disampaikan di Husainiah Irsyad, sebuah gedung pertemuan yang menjadi pusat penyebaran pemikiran perjuangan Islam. Di gedung tersebut, cendikiawan-cendekiawan besar lainnya, seperti Murthada Mutahhari dan Syahid Bahonar juga aktif memberikan ceramah-ceramahnya.

Dalam usianya yang pendek, Ali Syariati meninggalkan lebih dari 200 karya penulisan, di antaranya berjudul Islam dan Manusia, Sejarah Peradaban, dan Haji.