Feb 12, 2016 20:46 Asia/Jakarta

Hari ini, Jumat tanggal 12 Februari 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 3 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 23 Bahman 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.

Immanuel Kant Meninggal

212 tahun yang lalu, tanggal 12 Februari tahun 1804, Immanuel Kant, seorang filsuf terkenal Jerman, meninggal dunia pada usia 80 tahun. Ia dilahirkan pada tahun 1724 di tengah keluarga yang relijius. Salah satu di antara pendapat Kant adalah karena keberadaan Tuhan tidak bisa dibuktikan, maka kita harus mempercayai keberadaan Tuhan itu melalui pemahaman logis.

Menurut Kant, keberadaan Tuhan merupakan satu di antara tiga postulat moral, selain kebebasan kehendak dan keabadian jiwa. Lebih jauh lagi, Kant menyatakan bahwa tidak ada realitas yang benar-benar ada; segala sesuatu yang ada di alam dunia pada hakikatnya hanyalah bagian dari alam ide.

Kant banyak meninggalkan karya penulisan di berbagai bidang ilmu, seperti filsafat, matematika, dan astronomi, di antaranya berjudul "Critique of Pure Reason".

Charles Darwin Lahir

207 tahun yang lalu, tanggal 12 Februari tahun 1809, Charles Darwin, seorang ilmuwan Inggris terkenal, terlahir ke dunia. Awalnya ia belajar di bidang kedokteran di Edinburgh University. Namun, karena tidak menukai bidang ini, ia beralih belajar teologi di Cambrige University.

Pada tahun 1831, ia bergabung dalam tim ekspedisi penelitian ke Amerika Selatan. Ekspedisi yang berlangsung lima tahun itu menghasilkan karya terkenal Darwin yang berjudul, On the Origin of Species by Means of Natural Selection atau Asal Mula Spesies Melalui Seleksi Alam. Buku ini diterbitkan tahun 1859 dan menimbulkan kontroversi yang sangat luas karena telah menggoncang kepercayaan yang ada saat itu mengenai penciptaan alam.

Dalam buku itu, Darwin mengemukakan teorinya bahwa makhluk hidup berevolusi melalui sebuah proses yang diistilahkannya sebagai seleksi alam. Menurut Darwin, makhluk hidup yang ada saat ini adalah mereka yang berhasil lolos seleksi dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Syaikhul Islam Zanjani Meninggal
 
145 tahun yang lalu, tanggal 3 Jumadil Awal tahun 1292 Hijriyah, Ayatullah Mirza Abu Abdillah Syaikhul Islam Zanjani, ulama dan penyair terkenal, meninggal dunia. Ulama besar ini lahir tahun 1224 di Zanjan, Iran. Pada usia muda, Mirza Zanjani pegi menuntut ilmu ke kota Isfahan yang saat itu merupakan salah satu  pusat keilmuwan di Iran.
 
Setelah menuntut ilmu, Ayatullah Zanjani kembali ke kota kelahirannya dan di sana beliau mengajar ilmu-ilmu agama serta menulis buku. Karya-karya Ayatullah Mirza Zanjani di antaranya berjudul Hujjatul Abrar dan Hidayatul Muttaqin.
 
Ulama besar Karbala Sayid Ismail Sadr Wafat
 
130 tahun yang lalu, tanggal 3 Jumadil Awal tahun 1307 hijriah, Haj Sayyid Ismail Sadr, ulama besar dan mujtahid kenamaan di kota Kadzimain Irak meninggal dunia.

Sadr menyelesaikan pendidikan dasar ilmu agama dengan berguru kepada saudaranya. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tingkat tinggi di kota Najaf dan menimba ilmu fiqih, ushul, ilmu akhlaq dan berbagai ilmu agama lainnya kepada para ulama besar Najaf.
 
Setelah meraih derajat keilmuan tinggi Sayyid Ismail Sadr menjadi guru besar ilmu agama di kota Karbala.

Akhond Mulla Mohammad Hossein Fesharaki Wafat

81 tahun yang lalu, tanggal 23 Bahman 1313 Hs, Akhond Mulla Mohammad Hossein bin Mohammad Jafar Fesharaki meninggal dunia dalam usia 85 tahun dan dimakamkan di kota Isfahan.

Akhond Mulla Mohammad Hossein Fesharaki lahir pada 1228 Hs di kota Isfahan dan menyelesaikan dasar pendidikan agamanya di kota kelahirannya. Demi menyempurnakan pendidikannya, Akhond Fesharaki pergi ke kota Najaf al-Asyraf, Irak dan belajar kepada guru-guru besar seperti Habibollah Rashti, Sheikh Zainuddin Mazandarani dan Mirza Mohammad Hassan Shirazi.

Beliau dikenal dengan kezuhudan dan kesederhanaannya dan banyak mendidik ulama. Warga Isfahan menjadikannya sebagai rujukan dalam masalah keagamaannya hingga akhir hayatnya.

Imam Perintahkan Bentuk Komisi Revolusi Islam Iran

37 tahun yang lalu, tanggal 23 Bahman 1357 Hs, sehari setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah agar segera dibentuk Komite Revolusi Islam untuk mengontrol situasi serta menciptakan stabilitas dan keamanan.

Setelah rezim Shah lengser dan kemenangan Revolusi Islam Iran, rakyat masih tetap terlibat kontak senjata untuk menghancurkan pertahanan terakhir sisa-sisa anasir rezim. Sementara sebagian rakyat bertanggung jawab melindungi pusat-pusat penting di kota-kota. Dalam kondisi yang semacam ini, dirasa ada kebutuhan penting dibentuknya sebuah organisasi yang bertugas melawan kaki tangan rezim Shah.

Sejak didirikan, lembaga ini serius mengatur dan melindungi Revolusi Islam, di samping menjaga jiwa, harta dan kehormatan rakyat. Imam Khomeini ra juga memerintah agar senjata yang ada di tangan rakyat harus dikumpulkan oleh lembaga ini.

Kewajiban paling penting Komite Revolusi Islam adalah menghadapi konspirasi asing, menangkap orang-orang dekat rezim Pahlevi, mencegah penyelundupan senjata, menyita harta rezim Pahlevi, menciptakan keamanan di kota, desa dan perbatasan, menjaga tempat-tempat penting dan menghadapi munafikin dan perusuh. Akhirnya pada tahun 1369 Hs, sesuai dengan maslahat lembaga ini digabungkan dengan lembaga-lembaga lain menjadi Kepolisian Republik Islam Iran.