Lintas Warta 29 September 2022
Saling Tuduh Terkait Insiden Kebocoran Gas di Pipa Gas Nord Stream.
Beberapa hari yang lalu, dua kebocoran pipa gas "Nord Stream 1 dan 2" ditemukan oleh pesawat tempur F16 Angkatan Udara Denmark, dan kebocoran kedua pipa itu terjadi di perairan Denmark.
Kepala Badan Energi Denmark mengatakan bahwa kebocoran, terutama di pipa Nord Stream 2, adalah hasil dari lubang besar dan bukan retakan kecil. Dia menekankan bahwa kebocoran gas dari jalur Nord Stream 1 meluas dan diperlukan waktu seminggu untuk menghentikan dan menahannya.
Fakta bahwa beberapa kebocoran yang belum pernah terjadi sebelumnya telah terjadi pada saat yang sama di dua pipa gas besar, Nord Stream 1 dan 2, menunjukkan bahwa hanya ada satu alasan sebenarnya untuk kebocoran, dan itu adalah sabotase.
Poin penting adalah bahwa Rusia adalah salah satu pendukung serius pipa Nord Stream 2, yang dibangun dengan biaya 11 miliar dolar dan belum beroperasi setelah uji injeksi gas karena sanksi Uni Eropa dan penolakan dari pemerintah Jerman. Aksi sabotase terkait jalur pipa ini merupakan pukulan bagi Moskow dalam hal ekspor gas ke Eropa.
Kini, isu penting kebocoran gas dari pipa gas Nord Stream, yang berujung pada memburuknya pasokan gas ke Eropa, menjadi ajang saling tuding antara Barat dan Rusia. More ...