Okt 27, 2022 14:34 Asia/Jakarta
  • 27 Oktober 2022
    27 Oktober 2022

Hari ini Kamis, 27 Oktober 2022 bertepatan dengan 1 Rabiul Tsnai 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 5 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Wafatnya Mulla Ali bin Fathullah Nahawandi

860 tahun yang lalu, tanggal 1 Rabiul Tsani 584 HQ, Mulla Ali bin Fathullah Nahawandi meninggal dunia.

Mulla Ali bin Mulla Fathullah Nahawandi Najafi adalah seorang ulama besar Syiah abad 14 Hijriah. Beliau dikenal menguasai banyak disiplin ilmu mulai dari fiqih, ushul fiqih, rijal hingga sastra.

Mulla Ali bin Fathullah Nahawandi merupakan murid Syeikh Murtadha al-Anshari dan Mirza Abolqasem Kalantari.

Tasyrih al-Ushul al-Shagir dan Muqaddimah al-Wajib merupakan sebagian dari karya ilmiah beliau. Mulla Ali bin Fathullah Nahawandi meninggal dunia pada 1 Rabiul Tsani 584 Hq akibat penyakit yang dideritanya dan di makamkan di pekuburan umum Wadi al-Salam, Najaf Asyraf, Irak.

Wafatnya Ayatullah Sayid Ruhullah Khatami

34 tahun yang lalu, tanggal 5 Aban 1367 HS, Ayatullah Sayid Ruhullah Khatami meninggal dunia dalam usia 82 tahun.سی

Sejarah

Ayatullah Sayid Ruhullah Khatami lahir tahun 1258 HS di kota Ardekan, Yazd. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar hauzahnya di tempat kelahirannya, Ayatullah Sayid Ruhullah Khatami melanjutkan pendidikan keagamaannya di kota Isfahan. Di Isfahan beliau menimba ilmu pada Mirza Ali Agha Shirazi, Sayid Muhammad, Sayid Ali Najaf Abadi dan Agha Rahim Arbab.

Ayatullah Ruhullah Khatami bertahun-tahun belajar kepada Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi hingga mencapai derajat mujtahid dan memiliki akhlak yang mulia.

Setelah itu beliau kemudian menetap di kota kelahirannya Ardekan menuntun masyarakat dan mengajar para santri agama. Aktivitas beliau menjadikannya sebagai tokoh agama yang disegani. Beliau punya peran besar dalam gerakan kebangkitan rakyat Yazd menentang rezim Pahlevi. Perjuangan beliau ini membuat Imam Khomeini ra sangat memperhatikannya.

Pasca kesyahidan Syahid Mihrab Ke-3, Ayatullah Sadoughi, beliau diangkat oleh Imam Khomeini ra sebagai wakilnya dan menjadi Imam Jumat di kota Yazd hingga akhir hidupnya.

Sayid Mohammad Khatami, mantan Presiden Republik Islam Iran adalah anaknya.

Kerusuhan Paris

17 tahun yang lalu, tanggal 27 Oktober 2005, kerusuhan hebat merebak di seluruh Perancis pasca kematian dua pemuda keturunan Afrika.

Kedua remaja tewas tersengat listrik setelah lari dari kejaran polisi di daerah Clichy-sous-Bois. Kematian tersebut langsung memicu kemarahan kaum imigran Muslim dan Afrika di Prancis. Selama tiga minggu, 274 kota di seluruh wilayah Paris dan Prancis diguncang kerusuhan.

Para demonstran yang didominasi anak muda keturunan Afrika Utara membakar hampir 9000 mobil, belasan bangunan, dan sekolah. Kerugian total akibat kerusuhan mencapai €200 juta. Sekitar 2.888 perusuh ditangkap, dan 126 polisi dan kru pemadam kebakaran terluka. 

Kerusuhan ini merupakan puncak kemarahan keturunan imigran terhadap kebijakan pemerintah. Selama bertahun-tahun, kelompok tersebut menerima diskriminasi sosial, ekonomi, dan ras. 

Pada 8 November 2005, Presiden Chirac mengumumkan keadaan darurat di seluruh Prancis. Chirac juga memberlakukan UU tahun 1955 semasa Perang Aljazair, yang membolehkan pemberlakuan jam malam.

Pada 16 November, Parlemen memperpanjang kondisi darurat selama tiga bulan. Sehari kemudian, kondisi di Prancis berangsur-angsur normal kembali.