Nov 24, 2022 10:23 Asia/Jakarta
  • 24 November 2022
    24 November 2022

Hari ini Kamis, 24 November 2022 bertepatan dengan 29 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 3 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ibnu Muqassim Wafat

1090 tahun yang lalu, tanggal 29 Rabiul Tsani 354 HQ, Ibnu Muqassim, seorang cendekiawan dan ahli hadis muslim terkemuka meninggal dunia.

Ibnu Muqassim dilahirkan di Baghdad dan menuntut ilmu dari ulama-ulama besar di kota itu, di antaranya Abbas bin Fadhl ar-Razi.

Ibnu Muqassim banyak meninggalkan karya-karya penulisan, umumnya di bidang ulumul quran, di antaranya berjudul al-Anwar fi Tafsir al-Quran.

Henri Tolouse Lautrec Lahir
 
158 tahun yang lalu, tanggal 24 November 1864, Henri Tolouse Lautrec, seorang pelukis terkenal asal Prancis, terlahir ke dunia di kota Albi, Prancis.

Pada usianya ke-17, ia pindah ke Paris untuk menggeluti bidang seni lukis. Pada tahun 1884, Lautrec pindah ke kota Montmarte dan di sana ia banyak melukis wajah para artis dan kaum Bohemian.

Karya-karya Lautrec di antaranya The Bar (dilukis tahun 1898) dan At The Races (dilukis tahun 1899). Karya-karya Lautrec selama 20 tahun menggeluti bidang seni lukis berjumlah 600 buah dan semuanya disimpan di Museum Lautrec di kota Albi. Seniman Prancis ini meninggal dunia tahun 1900.

Rezim Pahlevi Menutup Masjid Javid Tehran

48 tahun yang lalu, tanggal 3 Azar 1353 HS, rezim Pahlevi menutup masjid Javid Tehran.

Image Caption

Hal itu dilakukan setelah Ayatullah Khamenei memberikan ceramah di sana pada 3 Azar 1353 HS. Para anasir rezim Shah Pahlevi menyerbu masjid dan atas perintah SAVAK masjid ini ditutup dan mereka menangkap Ayatullah Doktor Mohammad Mofatteh dan menjebloskannya ke penjara.

Ketika Imam Khomeini ra diasingkan ke Najaf, Irak, rezim Pahlevi tidak mengizinkan seorangpun melakukan aktivitas menentang rezim.

Ayatullah Doktor Mohammad Mofatteh, selain melakukan sejumlah aktivitas terpisah di forum-forum agama dan akademik, beliau juga menjadi imam masjid Javid Tehran. Ayatullah Mofatteh menggunakan masjid sebagai basis lokal untuk membentuk generasi muda Islam yang revolusioner. Beliau menjadikan masjid ini sebagai basis untuk membela nilai-nilai Islam.

Pada waktu itu, Syahid Mofatteh membentuk satu pusat muqawama dan mengundang para pejuang terkenal waktu itu seperti Syahid Muthahhari, Doktor Bahonar dan lain-lain untuk memberikan ceramah di sana. Di masjid ini, para pemuda agamis dan akademis, memanfaatkan pidato-pidato yang ada dan perpustakaan masjid yang cukup lengkap. Pengelola masjid juga menyelenggarakan kelas-kelas seperti tafsir, Nahjul Balaghah, akidah, ekonomi Islam, sejarah agama, sosiologi dan lain-lain.

Para pemuda hadir dengan penuh antusias mendengarkan ceramah-ceramah revolusioner dan masjid menjadi basis lain untuk melakukan aktivitas anti rezim Pahlevi. Dari masjid ini pengumuman dan pesan Imam Khomeini ra disebarkan dan ini dilihat oleh rezim Pahlevi sangat merugikan. Akhirnya mereka memutuskan untuk menutup masjid Javid.

Tags