Kalam Hikmah (83): Bersyukur Menambah Nikmat
Kemudian, di ayat berikutnya, Allah berfirman agar Nabi Musa melaksanakan perintah ini, “وَ إِذ قالَ مُوسی لِقَومِهِ اذکُرُوا نِعمَةَ اللَّهِ عَلَیکُم إِذ أَنجاکُم مِن آلِ فِرعَونَ”, Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya.
Mengingatkan bagaimana menyelamatkan mereka dari tangan Firaun dan kaki tangannya, berhasil dengan kekuatan dan mengalahkan orang zalim, bagaimana Dia menyelamatkan kalian. Inilah salah satu Ayyamullah atau hari-hari Allah. Salah satu contoh hari-hari Allah adalah ini. Idz Anjaakum min Ali Fira’un.
Jadi [hari] ini menjadi salah satu hari Allah. Ketika masyarakat, orang dan suku diselamatkan dari kekuatan yang menindas.
Setelah seruan umum Allah, terdengar suara tinggi Allah, “Wa Idz Taaddzana Rabbukum”. Taaddzana berarti Allah mengumumkan dengan suara tinggi “لَئِن شَکَـرتُم لَاَزیدَنَّکُم” Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. “وَ لَئِن کَفَرتُم إِنَّ عَذابی لَشَدید” dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Namun jika kalian mengingkari nikmat, kalian tidak melaksanakan kewajiban syukur, pada waktu itu azab ilahi turun, banyak masalah akan menimpa kalian.
Kemudian, di ayat berikutnya, Allah menyebut hasil umum dari masalah ini, “وَ قالَ مُوسی إِن تَکفُرُوا أَنتُم وَ مَن فِی الأَرضِ جَمیعاً فَإِنَّ اللَّهَ لَغَنِیٌّ حَمید” Dan Musa berkata, “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
Ketika kita mengatakan kita harus bersyukur, Ketika kita mengatakan jaga nikmat Allah, jangan lupakan nikmat Allah, ini untuk kalian, karena Allah SWT tidak membutuhkan.