Lintasan Sejarah 14 Februari 2023
Hari ini Selasa, 14 Februari 2023 bertepatan dengan 23 Rajab 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 25 Bahman 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ayatullah Kouhkarameh-i Meninggal Dunia
145 tahun yang lalu, tanggal 23 Rajab 1299 HQ, Ayatullah Sayid Husain Kouhkamareh-i, seorang ulama dan ahli fiqih terkemuka Iran meninggal dunia dan dikebumikan di kota Najaf al-Asyraf, Irak.
Ayatullah Sayid Husain Kouhkamareh-i merupakan ulama besar Syiah dan nasabnya sampai kepada Imam Husein as. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar agamanya, beliau kemudian pergi ke kota Najaf al-Asyraf untuk melanjutkan pendidikannya. Selama bertahun-tahun beliau menimba ilmu dari Syeikh Kasyif al-Ghitha, Syeikh Muhammad Hasan, penulis ensiklopedia fiqih Jawahir al-Kalam dan Syeikh Anshari.
Ayatullah Kouhkamareh-i sangat menguasai bidang fiqih dan ushul fiqih dan pasca meninggalnya Syeikh Anshari, beliau menjadi pemimpin Hauzah Ilmiah Irak dan banyak pengikut Syiah di pelbagai belahan dunia yang bertaklid kepadanya.
Beliau mendidik lebih dari 800 orang ulama yang kemudian hari menjadi ulama besar, seperti Ayatullah Mirza Musa Tabrizi dan Syeikh Hasan Mameqani. Selain mendidik ulama, beliau juga banyak menulis buku seperti Risalah di Bidang Ibadah, Furu ad-Din dan Ahkam Halal wa Haram.
Warga Sa’sa’ Dibunuh Massal Kelompok Palmach
85 tahun yang lalu, tanggal 14 Februari 1938, kelompok teroris Zionis bernama Palmach, menyerang desa Sa'sa' di kawasan Palestina pendudukan dan membantai massal penduduk desa itu.
Aksi teror yang berlangsung hingga keesokan harinya itu, menghancurkan 20 rumah warga dan menewaskan 60 orang, yang sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.
Kelompok Palmach adalah divisi pembunuh rahasia dari kelompok militan Zionis, Haganah. Ada tiga kelompok besar teroris Zionis, yaitu Haganah, Irgun, dan Stern Gang. Kelompok-kelompok ini dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Yitzhak Shamir, Menachem Begin and David Ben-Gurion, orang-orang yang kemudian malah dianggap pahlawan dan menjadi pejabat tinggi, seperti Perdana Menteri.
Kelompok-kelompok militan ini melancarkan aksi-aksi teroris terhadap rakyat sipil Palestina dengan harapan bisa menakuti-nakui mereka agar pergi meninggalkan rumah mereka sehingga bisa diambil alih oleh orang-orang Zionis. Kelompok Palmach, yang merupakan divisi pembunuh rahasia kelompok Haganah pimpinan Yitzhak Rabin, selain membunuh massal warga desa Sa'sa', juga tercatat pernah membunuh massal desa di Balad Al-Sheikh dan Lydda.
Fatwa Imam Khomeini untuk Salman Rushdi
34 tahun yang lalu, tanggal 25 Bahman 1367 HS (14 Februari 1989), Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini, mengeluarkan fatwa hukuman mati atas dasar kemurtadan yang dilakukan Salman Rushdi.
Penulis muslim asal Inggris itu dinilai telah murtad akibat menulis novel yang berjudul "Ayat-Ayat Setan". Dalam novel itu, Salman Rushdi telah menghina dan merendahkan Islam, al-Quran, dan Rasulullah Saw.
Pencetakan dan pendistribusian besar-besaran buku ini secara jelas mendapat dukungan dari pemerintah Barat sehingga membuktikan adanya konspirasi budaya yang dilancarkan oleh Barat terhadap kaum muslimin. Fatwa yang dikeluarkan Imam Khomeini ini menyadarkan masyarakat dunia mengenai kebusukan novel Ayat-Ayat Setan tersebut.
Fatwa Imam ini juga mendapat dukungan luas dari sebagian besar ulama dunia Islam, Organisasi Konferensi Islam, dan kalangan cendikiawan independen dunia. Sebaliknya, pemerintah Barat malah memberi perlindungan penuh kepada Salman Rushdi dengan alasan melindungi kebebasan penulisan.