Lintas Warta 13 Mei 2023
Mencermati Tindakan Tidak Terukur Parlemen Swedia.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menilai langkah yang diambil Parlemen Swedia terhadap Korps Garda Revolusi Islam dipengaruhi oleh anasir teroris dan mereka yang ditolak oleh bangsa Iran serta bertentangan dengan standar dan prinsip-prinsip hukum internasional yang diterima.
Pada hari Rabu (10/05/2023), parlemen Swedia, dengan menyetujui sebuah rancangan, meminta pemerintah negara itu untuk memasukkan nama IRGC ke dalam daftar yang disebut organisasi teroris Uni Eropa.
Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, pada hari Kamis (11/5) menyatakan, Korps Garda Revolusi Islam adalah lembaga negara yang dibentuk dari tubuh bangsa Iran, memiliki identitas resmi dan hukum yang bersumber dari Konstitusi Iran. Bersama dengan unsur-sunsur angkatan bersenjata lainnya, IRGC bertanggung jawab untuk menjaga keamanan nasional dan perbatasan negara.
Tindakan anti-Iran Parlemen Swedia telah dilakukan pada saat Parlemen Eropa sebelumnya berada di bawah pengaruh para penentang Republik Islam dan juga mengikuti kebijakan anti-Iran Amerika Serikat, pada 19 Januari dengan menyetujui sebuah rancangan yang menuntut nama Korps Garda Revolusi Islam Iran dimasukkan dalam apa yang disebut daftar “teroris” Uni Eropa.
Tentu saja, setelah otoritas Republik Islam Iran memperingatkan tentang konsekuensi dari tindakan tersebut, Uni Eropa menolak untuk memasukkan nama IRGC ke dalam apa yang disebut daftar “teroris”, meskipun ada sanksi baru terhadap beberapa anggota IRGC. More ...