Aug 03, 2023 10:19 Asia/Jakarta
  • 3 Agustus 2023
    3 Agustus 2023

Hari ini, Kamis, 3 Agustus 2023 bertepatan dengan 16 Muharam 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 12 Mordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Penyusunan Kalender Islam di Masa Khalifah Umar bin Khattab

Tanggal 16 Muharam 16 HQ, dilakukan penyusunan kalender Islam di masa Khalifah Umar bin Khattab.

Di masa kekhalifahan kedua, sebagian gubernur dan pemikir Madinah memandang penting penanggalan, khususnya bagi Muslimin dan menyampaikan masalah kepada Khalifah Umar bin Khattab. Umar yang baru berkuasa dua setengah tahun memutuskan untuk menyusun penanggalan khusus. Untuk itu, pada 16 Muharam 16 Hq, ia mengumpulkan para pemikir dari Muhajirin dan Anshar dan membicarakan mengenai penyusunan penanggalan Iran.

Imam Ali as ikut hadir dalam pertemuan itu dan mengusulkan penanggalan Islam dimulai dari hijrah Nabi Muhammad Saw dari Madinah ke Mekah. Karena peristiwa terbilang sangat penting dalam Islam. Selain pendapat Imam Ali as ini, sebagian yang hadir mengusulkan awal penanggalan Islam dimulai dari kelahiran Nabi Muhammad Saw, ada yang mengusulkan sejak pengutusan beliau menjadi nabi dan yang lain tanggal meninggalnya Rasulullah Saw. Begitu juga ada yang mengusulkan untuk memakai penanggalan Roma (Masehi), sementara yang lain ingin memakai penanggalan Persia kuno.

Mendengar beragam pendapat yang ada, Umar bin Khattab menilai usulan Imam Ali as sebagai yang terbaik dan itu yang diakui. Setelah itu, hijrah Rasulullah Saw dijadikan awal penanggalan Islam.

Setelah disepakati bahwa penanggalan Islam dimulai dari hijrah Rasulullah Saw, pembahasan selanjutnya menjawab pertanyaan bahwa awal tahun hijriah ini dimulai dengan bulan apa. Sekaitan dengan masalah ini juga banyak pendapat yang telah disampaikan. Ada yang menyebut Ramadhan, karena pentingnya bulan ini. Ada yang melihat Dzulhijjah sebagai awal dikarenakan pentingnya haji dan ada juga yang mengusulkan bulan Rajab. Karena bulan Rajab memiliki tempat khusus bagi Arab Jahiliah. Utsman bin Affan mengusulkan agar menjadikan bulan Muharam sebagai bulan pertama tahun Islam. Menurutnya, Muharam merupakan awal dari bulan-bulan haram.

Umar menerima usulan Utsman dan memerintahkan agar Muharam menjadi bulan pertama tahun hijriah.

Pemilu Dewan Ahli Pembahas UUD

Tanggal 12 Mordad 1358 HS, Iran menyelenggarakan pemilu untuk memilih dewan ahli pembahas Undang Undang Dasar.

Sejarah

Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran dan penyelenggaraan pemilu pertama yang berujung pada penentuan bentuk negara dan pembentukan Republik Islam di Iran, pembahasan mengenai penentuan UUD mulai dibahas luas di pelbagai kalangan masyarakat. Sebelum ini draf UUD telah ditulis lewat perintah Imam Khomeini ra dan teksnya dibahas oleh Dewan Revolusi dan kabinet pemerintahan sementara.

Untuk mensosialisasikan isi draf UUD ke tengah masyarakat, sekaligus mengajak rakyat dan para pemikir untuk memberikan pendapat soal isinya, maka draf tersebut dimuat di koran-koran dengan tiras besar pada 24 Khordad 1358 HS. Isi draf UUD terdiri dari 12 pasal dan 151 ayat.

Setelah disosialisasikan dan mendapat persetujuan Imam Khomeini ra untuk membentuk Dewan Ahli yang membahas akhir draf UUD, rancangan undang-undang pemilu Dewan Ahli Pembahas UUD akhirnya disetujui pemerintah dan Dewan Revolusi. Akhirnya, ditetapkan pemilu Dewan Ahli Pembahas UUD akan diselenggarakan pada 12 Mordad 1358 HS dan pemilu ini diikuti luas oleh rakyat Iran untuk memilih 75 anggota Dewan Ahli Pembahas UUD.

Pada 28 Mordad 1358, Dewan Ahli Pembahas UUD memulai kerjanya dengan pesan dari Imam Khomeini ra dan mulai membahas secara maraton draf UUD dan menyusun UUD.

Alexander Solzhenitsyn Meninggal Dunia
 
Tanggal 3 Augustus 2008, Alexander Solzhenitsyn penulis dan sejarawan Rusia meninggal dunia.

Alexander Solzhenitsyn dilahirkan pada tahun 1918 di kawasan Kaukasus di Selatan Rusia. Solzhenitsyn meraih gelar sarjana di bidang matematika dan fisika. Menyusul serangan Nazi Jerman ke Uni Soviet, ia terlibat dalam perang membela negaranya. Berkat itu Solzhenitsyn memperoleh medali ksatria.
 
Setelah perang berakhir, Solzhenitsyn meski beraliran Komunis divonis kerja paksa di pengasingannya di Siberia akibat kritik tajamnya terhadap rezim Stalin yang otoriter. Ia bebas dari tahanan pada tahun 1956. Periode kehidupan setelah penjara adalah periode Solzhenitsyn dalam menulis buku. Tahun 1970, Solzhenitsyn meraih hadiah nobel sastra. Tahun 1974, ia kembali ditangkap dan diasingkan akibat kritik dan kecamannya terhadap Uni Soviet.
 
Menyusul bubarnya Uni Soviet dan terwujudnya iklim yang relatif bebas dan terbuka, Solzhenitsyn kembali ke negaranya dan disambut dengan meriah. Meski demikian, Solzhenitsyn tetap melayangkan kritik tajamnya. Kritik pertamanya ia tujukan kepada rezim Rusia karena cenderung mengekor kepada Liberalisme Barat, sementara kritik kedua ia arahkan kepada warga di negaranya yang menurutnya telah jauh dari Tuhan dan spiritual. Di antara karyanya adalah: Bangsal Kanker, Arkhipelag GULAG, dan Satu Hari dari Kehidupan Ivana Denisovicha.