Lintasan Sejarah 12 September 2023
Hari ini, Selasa, 12 September 2023 bertepatan dengan 26 Safar 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 21 Shahrivar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Tsabit bin Harani Meninggal
Tanggal 26 Shafar 288 HQ, Tsabit bin Qurah Harani, seorang matematikawan dan astronom Irak, meninggal dunia.
Tsabit bin Qurah dilahirkan pada tahun 1911 Hijriah dan dia dianggap sebagai salah satu ilmuwan besar pada zamannya. Tsabit bin Qurah sangat mahir dalam menerjemahkan teks-teks ilmiah dari bahasa-bahasa Suryani dan Yunani ke dalam bahasa Arab.
Penerjemahan buku-buku ilmiah dari bahasa Yunani dan Suryani itu ke dalam bahasa Arab yang dilakukan Tsabit bin Qurah, memberikan sumbangan besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan bangsa Arab.
Menurut catatan para sejarawan, jumlah karya terjemahan Tsabit bin Qurah berjumlah lebih dari 130 judul. Selain menerjemahkan buku, Tsabit bin Qurah juga menulis berbagai buku, di antaranya berjudul "Masalah-Masalah Teknik dan Angka".
Gugurnya Ayatullah Khiyabani
Tanggal 21 Shahrivar 1259 HS, Sheikh Mohammad Khiyabani, seorang pejuang pada periode Revolusi Konstitusional Iran, gugur syahid.
Setelah menuntut ilmu-ilmu agama, Sheikh Khiyabani memulai perjuangannya untuk melawan kekejaman penguasa Iran saat itu, yaitu dinasti Qajar.
Pasca disingkirkannya Shah Mohammad Ali, Sheikh Khiyabani terpilih sebagai wakil rakyat Tabriz di parlemen Iran. Kemudian, beliau kembali berjuang melawan pemerintahan Wutsuqud-Daulah yang merupakan penandatangan perjanjian kerjasama antara Iran dan Inggris.
Sheikh Khiyabani sempat berhasil merebut kekuasaan pemerintahan di kota Tabriz, namun kemudian dalam pertempuran yang tidak seimbang melawan pasukan pemerintah, beliau gugur syahid. Dengan gugurnya Sheikh Khiyabani, gerakan kebangkitan di Tabriz telah ditaklukkan oleh rezim Wutsuqud-Daulah.
Roket Pertama asal Soviet Mendarat di Bulan
Tanggal 12 September 1959, Uni Soviet meluncurkan roket menuju Bulan.
Roket bernama Lunik (Luna) II merupakan percobaan kedua bagi proyek ambisius Soviet dan akhirnya dikenal sebagai kendaraan pertama dari Bumi yang berhasil mendarat di Bulan.
Lunik II merupakan roket tanpa awak yang berbobot 391 kg dengan membawa instrumen yang mengukur wilayah magnetik Bumi dan Bulan serta lajur radiasi yang mengelilingi Bumi. Sebelumnya, Soviet sudah meluncurkan Lunik I pada 2 Januari 1959, namun gagal mendarat di Bulan sehingga dibuatlah Lunik II.
Lunik II dinyatakan berhasil menyentuh Bulan 36 jam setelah peluncuran. Roket itu mendarat di wilayah sebelah timur, yang disebut Mare Serenitatis di dekat kawah Aristides, Archimedes, dan Autolycus.
Tim ilmuwan di Moskow menyatakan bahwa pendaratan Lunik II tidak bisa disaksikan dari Bumi, yang berjarak sekitar 381.131 km. Namun pendaratan itu bisa dideteksi hanya melalui transmisi radio, yang langsung berhenti begitu kendaraan menyentuh permukaan Bulan.
Ilmuwan Soviet, Alexander Topchiev, saat itu optimistis bahwa keberhasilan Lunik II itu bisa menjadi cikal misi pengiriman manusia ke Bulan, yang akhirnya diukir oleh ketiga astronot Amerika Serikat pada 21 Juli 1969. Dua tahun setelah misi Lunik II, Soviet kembali mengukir sejarah saat berhasil mengirim Yuri Gagarin sebagai manusia pertama ke luar angkasa.