Sep 25, 2023 10:36 Asia/Jakarta
  • 25 September 2023
    25 September 2023

Hari ini, Senin, 25 September 2023 bertepatan dengan 9 Rabiul Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 3 Mehr 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Hari Keimamahan Imam Mahdi Dimulai

Tanggal 9 Rabiul Awal 260 HQ, sehari setelah wafatnya Imam Hasan Askari as, dimulailah hari pertama keimamahan Imam Mahdi af. 

Imam Mahdi adalah putra Imam Hasan Askari as yang pada tanggal 8 Rabiul Awal tahun 260 Hijriah gugur syahid akibat dibunuh khalifah saat itu yang berasal dari Dinasti Abbasiah.

Tak lama setelah diangkat sebagai imam kaum Muslimin, Imam Mahdi atas perintah Allah Swt menyembunyikan diri dari umatnya karena keselamatannya terancam. Berdasarkan berbagai hadis yang sahih, Imam Mahdi as pada saat yang ditentukan Allah akan kembali muncul di tengah kaum Muslimin untuk menegakkan pemerintahan yang adil di muka bumi.

Ghumam Hamedani Meninggal Dunia

Tanggal 3 Mehr 1321 HS, Mohammad Yusuf Zadeh, yang terkenal dengan nama Ghumam Hamedani, seorang sastrawan dan penyair Iran, meninggal dunia.

Sejarah

Mohammad Yusuf Zadeh amat manguasai bidang logika, filsafat Islam dan sastra Persia. Selain menggeluti bidang sastra, dia juga aktif dalam perjuangan Revolusi Konstitusional Iran. Namun, ketika akhirnya revolusi ini menyimpang dari tujuannya semula dan tokoh-tokoh despotik naik menjadi pemimpin, Hamedani memilih keluar dari aktivitas politik dan berkonsentrasi di bidang pendidikan sosial dan sastra.

Satu-satunya karya peninggalan Hamedani adalah Diwan-e Asy'ar yang hanya memuat kurang dari sepertiga karya-karya syair Hamedani sepanjang hidupnya.

Edward Said Meninggal Dunia
 
Tanggal 25 September 2003, Edward Said, penulis dan cendikiawan Palestina meninggal dunia akibat penyakit kanker darah akut yang dideritanya.

Edward Said lahir tahun 1953 dari keluarga Kristen di kota Baitul Maqdis. Pada umur 17 tahun ia meninggalkan negaranya menuju Amerika guna melanjutkan pendidikan. Di sana Edward berhasil meraih gelar doktor di bidang sastera di Universitas Harvard.
 
Tetapi, yang mengharukan adalah kegigihan Said untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Dia menulis hampir tanpa henti di media Barat dan Arab mengenai perampasan hak-hak rakyat Palestina oleh Israel. Sekurang-kurangnya dua buku penting telah ia tulis mengenai pokok soal ini, The Question of Palestine dan The Politics of Dispossession, di samping puluhan kolom dan artikel di koran dan majalah. Sebagian karya-karya Edward Said seperti Kultur dan Imperialisme (Culture and Imperialism) dan Orientalisme(Orientalism) menimbulkan badai perdebatan yang sengit di kalangan para pemikir. Dalam buku Orientalisme yang diterbitkan pada tahun 1978, Edward Said dengan baik menjelaskan bagaimana para orientalis Barat menjadi alat imperialisme Barat guna menjustifikasi eksploitasi kekayaan bangsa-bangsa Timur.
 
Tokoh Palestina ini pada tahun 1977 menjadi anggota Dewan Nasional Palestina. Namun Edward kemudian memutuskan keluar sebagai aksi protes atas kinerja pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).